Setelah menyelesaikan lempar jumrah, jemaah kembali ke Makkah untuk melaksanakan tawaf ifadah (tawaf rukun haji) dan sa'i (bagi yang belum melaksanakan saat umrah atau ingin mengulanginya).
Sebelum kembali ke tanah air, jemaah haji akan melaksanakan tawaf wada' (tawaf perpisahan) sebagai tanda penghormatan terakhir kepada Baitullah. Setelah semua rangkaian ibadah haji selesai, jemaah akan kembali ke negara masing-masing dengan harapan membawa pulang predikat haji mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT dan membawa perubahan positif dalam kehidupan.
Namun, perjalanan ibadah yang penuh makna ini dapat terancam dan bahkan batal jika calon jemaah memilih jalan pintas dengan menggunakan visa non-haji.Â
Pemerintah Arab Saudi sangat tegas melarang praktik ini dan akan memberikan sanksi yang berat bagi pelanggarnya, termasuk penangkapan, deportasi, dan larangan masuk kembali ke Arab Saudi dalam jangka waktu tertentu.
Selain konsekuensi hukum yang serius, penggunaan visa non-haji juga dapat menimbulkan berbagai kesulitan dan kerugian selama berada di Tanah Suci.Â
Jemaah dengan visa non-haji tidak akan terdaftar dalam sistem haji resmi, sehingga tidak mendapatkan fasilitas dan layanan yang seharusnya menjadi hak mereka, seperti akomodasi yang layak, transportasi yang terorganisir, bimbingan ibadah yang memadai, serta perlindungan dan bantuan dari petugas haji resmi jika terjadi masalah.
Lebih dari itu, menggunakan visa non-haji juga bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Islam yang mengajarkan ketaatan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.Â
Mencari jalan pintas yang melanggar aturan demi mencapai tujuan ibadah adalah tindakan yang tidak dibenarkan dan dapat mengurangi bahkan menghilangkan nilai ibadah itu sendiri. Ibadah yang diterima adalah ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat dan dengan cara yang benar.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap calon jemaah haji untuk memiliki kesadaran penuh dan komitmen yang kuat untuk mengikuti prosedur haji yang benar. Hindarilah godaan "tiket surga palsu" yang menjanjikan kemudahan semu namun membawa risiko besar.Â
Pilihlah agen perjalanan haji yang terpercaya dan berizin resmi, pahami setiap tahapan prosesnya, dan nikmati setiap momen ibadah haji sebagai rahmat dan anugerah dari Allah SWT.
Ingatlah bahwa haji bukanlah beban, melainkan rahmat yang agung. Setiap prosesnya, mulai dari persiapan di tanah air hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, adalah bagian dari perjalanan spiritual yang berharga.Â