Lebih dari sekadar perawatan fisik, pemangkasan pohon beringin ini juga bisa dimaknai sebagai upaya untuk menjaga harmoni antara warisan masa lalu dan kebutuhan masa kini. Pohon beringin ini adalah peninggalan sejarah yang patut dilestarikan, namun keberadaannya juga harus selaras dengan perkembangan lingkungan dan tuntutan keamanan.
Keputusan untuk memangkas sebagian dahan dan ranting pohon beringin ini adalah sebuah langkah yang menunjukkan kearifan dan tanggung jawab. Pihak pengelola masjid tidak hanya mempertahankan warisan sejarah, tetapi juga memperhatikan aspek keselamatan, lingkungan, dan kenyamanan bagi masyarakat.
Dengan "pangkas rambut" ini, diharapkan pohon beringin warisan Orde Baru ini akan terus berdiri kokoh dan memberikan manfaat bagi generasi-generasi selanjutnya. Ia akan tetap menjadi penanda sejarah Masjid Besar Cicalengka, sekaligus menjadi bagian dari lingkungan yang sehat dan aman bagi semua.
Tindakan sederhana memangkas dahan dan ranting ini mengandung makna yang mendalam. Ia mengajarkan tentang pentingnya adaptasi, perawatan, dan keseimbangan dalam menjaga warisan masa lalu agar tetap relevan dan bermanfaat di masa kini dan masa depan. Pohon beringin itu kini berpenampilan baru, memberikan ruang untuk yang baru, tanpa melupakan akarnya yang kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI