Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kahatur Kang Farhan, Bisakah Landfill Mining Jadi Solusi Sampah Bandung?

23 Maret 2025   22:17 Diperbarui: 23 Maret 2025   22:24 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kang Farhan (Muhammad Farhan) Wali Kota Bandung, Jawa Barat. | Image by bandung go.id

Kota Bandung, dengan segala pesonanya, kini dihadapkan pada permasalahan pelik, sampah. Tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi pemandangan yang memprihatinkan. Di tengah situasi ini, muncul sebuah harapan baru, yaitu landfill mining. Sebuah metode yang tidak hanya memindahkan masalah, tetapi mengubahnya menjadi peluang.

Landfill mining adalah proses penggalian dan pengolahan kembali sampah yang telah lama tertimbun di TPA. Metode ini menawarkan potensi ganda: mengurangi volume sampah di TPA dan memulihkan sumber daya berharga yang terkandung di dalamnya. Logam, plastik, dan bahan organik yang terpendam dapat diolah kembali menjadi bahan baku industri atau sumber energi.

Kahatur Kang Farhan, sebagai Wali Kota Bandung, kami ingin menyampaikan aspirasi ini. Bisakah landfill mining menjadi solusi bagi permasalahan sampah di kota kita tercinta? Kami percaya, dengan inovasi dan keberanian, Bandung dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang emas.

Potensi dan Tantangan

Potensi ekonomi dari landfill mining di Bandung sangat menjanjikan. Dengan menggali dan mengolah sampah di TPA, kita dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Selain itu, sumber daya yang diperoleh, seperti logam dan plastik, dapat menjadi bahan baku bagi industri daur ulang, yang berpotensi meningkatkan pendapatan daerah.

Di sisi lain, potensi lingkungan dari landfill mining tidak kalah penting. Mengurangi volume sampah di TPA akan memperpanjang usia pakainya, mengurangi risiko pencemaran air dan tanah, serta meminimalkan emisi gas metana. Lahan yang sebelumnya tercemar pun dapat dipulihkan dan diubah menjadi ruang terbuka hijau, meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bandung.

Namun, penerapan landfill mining di Bandung juga menghadapi sejumlah tantangan. Biaya investasi dan operasional yang tinggi menjadi salah satu kendala utama. Selain itu, pemilihan teknologi yang tepat guna, efisien, dan ramah lingkungan juga memerlukan pertimbangan matang. Regulasi dan kebijakan yang mendukung pun harus disiapkan untuk memastikan keberlanjutan program ini.

Partisipasi dan dukungan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan landfill mining. Edukasi dan sosialisasi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kemitraan dengan pihak swasta, akademisi, dan komunitas juga diperlukan untuk menciptakan sinergi dalam mewujudkan Bandung bersih dan lestari.

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi landfill mining di Bandung. Studi kelayakan yang komprehensif, pemilihan teknologi yang tepat, penyusunan regulasi yang mendukung, serta kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci sukses penerapan program ini. Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, Bandung dapat mengubah masalah sampah menjadi peluang emas.

Langkah-Langkah yang Diperlukan

Studi kelayakan menjadi fondasi awal, menggali potensi dan kendala landfill mining di TPA Bandung. Pemilihan teknologi harus cermat, memastikan efisiensi dan minim dampak lingkungan. Regulasi dan kebijakan yang mendukung diperlukan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk swasta dan akademisi, akan memperkuat implementasi. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi kunci partisipasi aktif, mengubah paradigma pengelolaan sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun