Di ujung Kabupaten Bandung, tepatnya di Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka, terhampar permadani hijau yang menyejukkan mata, sawah-sawah yang luas. Lebih dari sekadar pemandangan indah, sawah-sawah ini adalah jantung kehidupan desa, sumber ekosistem yang kaya, keindahan alami yang tak ternilai, dan tulang punggung ekonomi masyarakat.Â
Para petani padi, buruh tani, dan pelaku sektor lainnya menggantungkan hidup mereka pada lahan subur ini. Namun, ironi menghantui desa kami. Seiring waktu, sebagian wilayah persawahan mulai beralih fungsi, digantikan oleh bangunan-bangunan perumahan yang menjulang. Keasrian yang selama ini menjadi kebanggaan desa perlahan terkikis, digantikan oleh deretan beton yang kaku dan dingin.
Perubahan ini bukan sekadar transformasi fisik. Ia membawa serta perubahan sosial dan ekonomi yang mendalam. Kehidupan damai dan sejahtera yang selama ini diukir oleh harmoni antara manusia dan alam kini terancam. Petani-petani yang telah bergenerasi menggarap sawah harus menghadapi kenyataan pahit, lahan garapan mereka semakin sempit, bahkan hilang.Â
Buruh-buruh tani kehilangan mata pencaharian, dan sektor-sektor ekonomi lain yang terkait dengan pertanian pun ikut terimbas. Desa yang dulunya subur dan mandiri kini menghadapi tantangan baru, yakni bagaimana mempertahankan identitas dan kesejahteraan di tengah gempuran pembangunan yang tak terkendali.
Tulisan ini akan mengupas lebih dalam tentang pesona sawah desa kami, potret kehidupan yang damai dan sejahtera yang selama ini kami nikmati, serta ancaman nyata yang mengintai di balik proyek-proyek perumahan. Kami akan menggali lebih dalam tentang dampak alih fungsi lahan terhadap ekosistem, ekonomi, dan sosial budaya desa.Â
Kami juga akan menyoroti upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah desa untuk melindungi sawah-sawah yang tersisa, serta mencari solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan perumahan tanpa mengorbankan keasrian dan kesejahteraan desa.
Keindahan dan Fungsi Ekologis Sawah
Sawah, lebih dari sekadar lahan pertanian, merupakan ekosistem kompleks yang mendukung keanekaragaman hayati. Hamparan hijau ini menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna, mulai dari serangga, burung, hingga ikan.Â
Sawah juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Sistem irigasi sawah membantu menahan air hujan, mencegah banjir, dan menjaga ketersediaan air tanah. Selain itu, sawah berfungsi sebagai paru-paru desa, menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida.
Keindahan sawah bukan hanya terletak pada hamparan hijaunya yang menyejukkan mata, tetapi juga pada harmoni antara manusia dan alam. Aktivitas petani yang mengolah sawah, suara gemericik air irigasi, dan kicauan burung menciptakan suasana yang damai dan tenteram.Â
Pemandangan sawah yang terhampar luas, dengan latar belakang pegunungan atau perbukitan, menjadi daya tarik tersendiri bagi desa. Sawah bukan hanya tempat produksi padi, tetapi juga sumber inspirasi dan ketenangan bagi masyarakat.