Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Ramadan di Rusia: Menanti Lentera Masjid, Riang Anak-Anak Rusia, Kabarkan Waktu Berbuka Tiba

13 Maret 2025   07:00 Diperbarui: 13 Maret 2025   07:00 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterlibatan anak-anak dalam tradisi Ramadan, menurut sahabat saya, adalah cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai agama dan budaya sejak dini. Mereka belajar tentang pentingnya berbagi, kebersamaan, dan saling menghormati.

Saat waktu berbuka tiba, suasana di sekitar masjid menjadi sangat ramai. Orang-orang berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan shalat maghrib dan berbuka puasa bersama.

Masjid-masjid di Rusia biasanya menyediakan hidangan berbuka puasa gratis bagi para jamaah. Menu yang disajikan bervariasi, mulai dari kurma, sup hangat, hingga hidangan khas Rusia yang disesuaikan dengan selera Muslim.

Sahabat saya merasa takjub dengan keragaman hidangan yang disajikan. Ini menunjukkan betapa umat Muslim di Rusia sangat terbuka terhadap budaya lokal, namun tetap mempertahankan identitas keislaman mereka.

Suasana berbuka puasa bersama di masjid sangat hangat dan penuh keakraban. Orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati hidangan berbuka bersama.

Sahabat saya merasa seperti berada di rumah sendiri. Meskipun jauh dari keluarga, ia merasakan kehangatan dan kebersamaan yang luar biasa.

Selain tradisi menanti lentera masjid dan berbuka puasa bersama, sahabat saya juga mengikuti berbagai kegiatan Ramadan lainnya. Ia aktif mengikuti kajian-kajian keagamaan, tadarus Al-Qur'an, dan kegiatan sosial yang diadakan oleh komunitas Muslim setempat.

Sahabat saya juga berkesempatan untuk mengunjungi beberapa masjid bersejarah di Rusia. Ia takjub dengan arsitektur masjid yang indah, yang mencerminkan kekayaan budaya Islam di Rusia.

Di malam hari, suasana kota menjadi lebih hidup. Pasar-pasar malam Ramadan bermunculan, menjual berbagai macam makanan, minuman, dan pernak-pernik khas Ramadan.

Sahabat saya memanfaatkan momen ini untuk berbelanja oleh-oleh khas Rusia untuk keluarga dan teman-temannya di Indonesia. Ia juga mencoba berbagai macam hidangan khas Rusia yang hanya ada saat Ramadan.

Sahabat saya merasa bersyukur bisa merasakan pengalaman Ramadan yang berbeda di Rusia. Ia belajar banyak tentang toleransi, kebersamaan, dan pentingnya menjaga tradisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun