Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Persiapan Sosial Menyambut Ramadan: Mempererat Silaturahmi dan Berbagi

21 Februari 2025   06:42 Diperbarui: 21 Februari 2025   06:42 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Berkumpul bersama keluarga. | Image by Unsplash.com/Ahmet Kurt

Tak terasa, bulan suci Ramadan kembali mengetuk pintu hati kita. Kurang dari satu pekan lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah dan ampunan ini. 

Ramadan, bulan yang dinanti-nantikan, bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang membersihkan hati, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan kepedulian sosial.

Menyambut bulan yang mulia ini, persiapan lahir dan batin menjadi sangat penting. Salah satu aspek persiapan yang tak boleh diabaikan adalah persiapan sosial, yaitu mempererat silaturahmi dan berbagi dengan sesama.

Mempererat Silaturahmi: Menjaga Keharmonisan Umat

Mempererat silaturahmi menjelang Ramadan bukan sekadar tradisi, melainkan kebutuhan spiritual dan sosial. Silaturahmi adalah jembatan yang menghubungkan hati, meruntuhkan tembok ego, dan menciptakan harmoni dalam masyarakat. 

Di tengah kesibukan dunia modern, silaturahmi seringkali terabaikan, padahal esensinya sangat penting dalam Islam. Ramadan memberikan momentum yang tepat untuk menghidupkan kembali tradisi luhur ini.

Langkah awal mempererat silaturahmi adalah dengan menyadari pentingnya hubungan antarmanusia. Islam mengajarkan bahwa setiap individu adalah bagian dari komunitas yang saling terhubung. Oleh karena itu, menjaga hubungan baik dengan sesama adalah bagian dari ibadah. 

Kita bisa memulai dengan mengunjungi keluarga, kerabat, dan tetangga yang mungkin sudah lama tidak kita temui. Sapaan hangat, senyuman tulus, dan percakapan ringan dapat mencairkan suasana dan mempererat ikatan persaudaraan.

Selain kunjungan fisik, kita juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mempererat silaturahmi. Panggilan video, pesan singkat, dan media sosial dapat menjadi sarana untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, terutama yang tinggal jauh. 

Namun, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat bantu, bukan pengganti interaksi langsung. Usahakan untuk tetap meluangkan waktu untuk bertemu dan berinteraksi secara tatap muka, karena interaksi langsung memiliki kekuatan yang lebih besar dalam membangun hubungan yang kuat.

Salah satu momen yang tepat untuk mempererat silaturahmi adalah saat berbuka puasa bersama. Mengundang keluarga, teman, atau tetangga untuk berbuka puasa bersama dapat menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh makna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun