Dukungan dan pembinaan yang terstruktur ini merupakan kunci utama untuk memastikan setiap siswa dapat menampilkan performa terbaik mereka, meskipun kompetisi berlangsung dalam format hybrid (daring dan luring).
Nandang Sutiana, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SMP Plus Al Ghifari, menyambut baik partisipasi aktif sekolahnya dalam ajang ini.Â
Ia mekankan bahwa kompetisi semacam ini adalah manifestasi nyata dari kurikulum sekolah yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan soft skill berbahasa asing.Â
"Kalah menang adalah hal biasa. Yang terpenting, anak-anak kami sudah berani berkompetisi dan mengambil pengalaman berharga ini," ujarnya, Senin (29/9/2025) di Bandung.
Dukungan juga datang dari jajaran manajemen sekolah. Yusi Istiastri, S.P., M.I.L, Wakasek Kesiswaan SMP Plus Al Ghifari, menyatakan bahwa keikutsertaan dalam lomba storytelling ini sejalan dengan visi sekolah untuk mencetak siswa yang berdaya saing global dan memiliki mentalitas juara.Â
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas semangat dan kerja keras para peserta serta pembina. Ini adalah panggung bagi mereka untuk bersinar," tambahnya.
Seluruh tim dan komunitas akademika SMP Plus Al Ghifari berharap para delegasi dapat menampilkan yang terbaik di babak final yang akan diselenggarakan di SMPN 17 Bandung.Â
Keempat siswa ini membawa nama baik sekolah dan sekaligus menjadi duta muda yang mempromosikan kekayaan legenda Nusantara, membuktikan bahwa kompetensi berbahasa Inggris mereka telah mencapai standar yang kompetitif di tingkat Kota Kembang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI