Mohon tunggu...
Juan Imanuel Effendi
Juan Imanuel Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Akuntansi S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Green Accounting Penting dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

25 Mei 2024   09:19 Diperbarui: 25 Mei 2024   10:04 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi Akuntasi Hijau

Pentingnya Green accounting, atau akuntansi hijau, telah menjadi topik yang semakin penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Dalam era di mana tantangan lingkungan semakin mendesak, perhatian terhadap praktik akuntansi yang mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas bisnis menjadi kunci dalam memastikan kesinambungan ekonomi yang seimbang.

Salah satu aspek utama yang dibahas adalah bagaimana praktik akuntansi hijau berbeda antara negara-negara yang sudah berkembang dan yang sedang berkembang. Negara-negara yang sudah berkembang cenderung lebih fokus pada akuntansi hijau karena mereka memiliki keleluasaan ekonomi yang lebih besar. Sementara itu, negara-negara yang sedang berkembang lebih terfokus pada pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, meskipun keberlanjutan tetap menjadi perhatian.

Sebuah penekanan penting dalam pembahasan ini adalah tentang peran akuntansi hijau dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Dengan fokus pada SDG, praktik akuntansi hijau dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengukur dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari aktivitas bisnis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu contoh aplikasi dari akuntansi hijau adalah dalam pengelolaan zakat. Dengan mengintegrasikan konsep-konsep akuntansi hijau, seperti pengelolaan limbah yang efisien atau penggunaan sumber daya yang lebih berkelanjutan, program-program zakat dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam memerangi kemiskinan.

Namun, tidak dapat diabaikan bahwa ada sejumlah tantangan dalam menerapkan praktik akuntansi hijau. Salah satunya adalah dukungan dari manajemen perusahaan, di mana terkadang prioritas antara keberlanjutan dan profitabilitas masih menjadi perdebatan. Selain itu, dukungan dari pemerintah dalam bentuk insentif juga menjadi kunci dalam mendorong bisnis untuk mengadopsi praktik-praktik yang lebih hijau.

Disclaimer :

Tulisan ini dibuat atas nama Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi, oleh Juan Imanuel Effendi, dan bertujuan sebagai tugas output bahasa Indonesia. Semua opini, analisis, dan informasi yang disajikan merupakan tanggung jawab penulis sebagai mahasiswa dan tidak mewakili pendapat resmi dari Universitas Pamulang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun