Diantara kita tentu ada yang berada di lingkungan kerja toksik, dimana ada rekan-rekan kerja yang suka menggosip rekan sekerjanya, ada beban kerja yang tidak biasa, ada bos yang sesuka hatinya pada bawahan dan lain sebagainya.Â
Meski kita menghadapi lingkungan kerja yang seperti itu, bukan berarti kita lemah, stress dan menyerah.
Kita bisa menghadapi rekan sekerja yang suka menggosipin rekan sekerja lain dengan diam saja atau menegurnya agar tidak melakukan perbuatan itu lagi. Harapannya, tidak dilakukan kembali menggosipin rekan sekerja atau kepada kita sendiri.
Dalam hal beban kerja yang begitu berat sehingga kita begitu lelah gak karuan, maka alangkah baiknya kita meminta bantuan teman atau rekan sekerja atau bisa menghadapi perlahan sampai pekerjaan itu selesai.
Kita bisa mengandalkan orang lain juga untuk menyelesaikan pekerjaan kita. Hal itu bisa kita ambil, kalau dihadapkan pada beban kerja yang luar biasa. Paling penting, lingkungan kerja toksik bukan membuat kita menyerah begitu saja.
Bukankah kalau kita menyerah pada lingkungan kerja toksik akan merugikan diri sendiri saja?. Tentu saja. Oleh karena itu, kita hadapi dengan perlahan lingkungan kerja toksik itu dan bisa bermanfaat buat kita dan orang lain.
Namanya dalam dunia kerja tentu ada rintangan dan masalah yang datang. Itulah tantangan kita untuk maju dan lebih baik, jika tidak maka kita dapat tersungkur dan tersingkir.
Didalam rintangan yang ada, kita harus bisa mencari solusi terbaik untuk itu. Kita juga bisa meluapkan dalam bentuk doa agar Tuhan membantu kita dalam rintangan dan tantangan.
Lingkungan kerja toksik jangan jadi masalah besar buat kita karena pengharapan, kerja keras dan doa akan sangat membantu juga lepas dari itu. Semoga saja tulisan ini sangat positif membantu kita menghadapi lingkungan kerja toksik.