Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Isu PDIP Pasang "Calon Boneka" Lawan Gibran, Benarkah?

27 Agustus 2020   00:09 Diperbarui: 27 Agustus 2020   00:23 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Grandyos Zafna/detik.com

Sampai sekarang putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming yang juga calon walikota Solo belum juga kita temukan lawannya di pilwalkot Solo.

Santer terdengar pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) akan melawan Gibran-Teguh di pilwalkot Solo tapi belum ada kepastian mengenai itu.

Yang beredar saat ini isu-isu PDIP memasang "calon boneka" melawan Gibran-Teguh di pilwalkot Solo 2020. 

Kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, "Banyak yang meragukan bahwa pasangan independen di Solo dibantu untuk lolos, spekulasinya adalah untuk menghindarkan mas Gibran melawan kotak kosong. Jadi isu yang berkembang hanyalah pasangan boneka," ujar Hasto dilansir dari detik.com, 26/8.

Padahal PDIP tidak pernah merencanakan calon-calon boneka. PDIP memastikan tak pernah menempuh cara-cara tidak terhormat untuk memenangkan jagoannya. Menurut Hasto, menang-kalah di kontestasi pemilu merupakan hal biasa.

Benarkah?

Jelas bahwa berdasarkan pernyataan Hasto Kristiyanto tersebut menunjukkan tidak ada niatan PDIP memasang "calon boneka" yang dituduhkan kepada mereka. 

Karena itu, pernyataan tersebut sudah mematahkan anggapan-anggapan buruk terhadap PDIP dan Gibran.

Kalau penulis cermati juga, untuk apa lawan "calon boneka"? Bukankah kemarin Gibran mengatakan sudah sangat siap tempur siapapun lawannya?

Keyakinan itu yang membuat keoptimisan dan kesiapan Gibran untuk bertempur. Jadi, untuk apa juga lawan"calon boneka"? Melawan kotak kosong pun pasti bisa dikalahkan bila Gibran benar-benar bisa mencuri hati rakyat Solo.

Sebab itu, "calon boneka" yang beredar tak perlu terlalu dipikirkan. Mungkin itu hanya serangan politik untuk melemahkan mental dan merusak sedikit konsentrasi saja.

Kalau mau pilkada bagus dan pemimpin berintegritas yang dihasilkan, maka gunakan cara-cara yang wajar dan baik. Jangan main belakang, main kotor dan main cara-cara buruk lainnya.

Ya sudahlah, kalau namanya berkompetisi ya berkompetisilah. Keluarkan segala kemampuan apa yang dimiliki. Keluarkan visi dan misi yang bisa dipercaya dan jitu agar masyarakat cepat untuk menentukan pilihan dan bisa meraih kemenangan.

"Calon boneka" yang dilemparkan adalah tindakan yang tidak fair dan cenderung meruntuhkan semangat demokrasi kita. Baik independen, maupun dicalonkan partai politik dan kotak kosong tentunya akan dilawan oleh Gibran.

Kita nantikan bagaimana seorang Gibran bisa memenangkan pilwalkot Solo dengan segenap kemampuannya dan kemampuan tim pemenangan yang militan.

Siapapun lawan pasti bisa menang bila kita sudah bisa meyakinkan rakyat dengan visi misi dan program yang bagus serta bisa dipercaya oleh rakyat itu sendiri.

Tak perlu bermain kotor dalam sebuah kontestasi agar ketika jadi pemimpin selalu mengedepankan cara-cara yang bagus dan positif sehingga sangat bermanfaat bagi kemakmuran rakyat yang dipimpin.

Anggap saja isu-isu "calon boneka" hanya sebagai penyemangat Gibran untuk terus berjibaku dalam memenangkan hati masyarakat Solo. Kalau sudah dipercaya rakyat, apapun isu-isu yang dilemparkan tak akan jadi masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun