Ramainya isu-isu dinasti politik tentu membuat risih keluarga Jokowi. Hal itu karena banyak juga masyarakat, pengamat maupun politisi yang selalu melemparkan isu itu dan mempermasalahkan dinasti politik.
Sebab itu, menjadi tantangan sebenarnya untuk Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming untuk memutus paradigma buruk tentang dinasti politik.
Caranya adalah Gibran dan Bobby harus siap sedia untuk menjadi pemimpin yang dipercaya rakyat karena kinerja yang baik.
Terlebih, mampu memutus mata rantai tindak pidana korupsi yang sering dilakukan oknum birokrat, kepala daerah maupun pejabat negara di pusat.
Di dalam pikiran rakyat dan pengamat politik menitikberatkan dinasti politik sangat berbahaya karena melihat kasus korupsi Ratu Atut.
Beberapa jabatan strategis kabupaten/kota di Banten dijabat keluarga terpidana korupsi alat kesehatan Ratu Atut Chosiyah.
Ratu Atut adalah mantan Gubernur Banten tersangkut korupsi alat kesehatan, kasus suap mantan Ketua MK Akil Mochtar dan lainnya. Bersama Atut, adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardhana juga ikut tersangka kasus yang sama  dilansir dari detik.com, 18/7/2018.
Itu pembuktian bahwa dinasti politik dapat menjadi bahaya bila apa yang dilakukan Ratu Atut terjadi pula pada dinasti politik selanjutnya di pilkada tahun ini.
Oleh karena itu, kita berharap agar Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution bisa menghilangkan ketakutan terhadap buruknya dinasti politik. Bisa membuktikan dinasti politik itu bagus.
Caranya adalah dengan tidak mengandalkan sosok keluarga untuk memenangkan mereka nanti. Tidak melakukan praktik korupsi dan amanah terhadap tugas dan tanggungjawab mereka sebagai kepala daerah.
Andai Bobby dan Gibran berhasil menunjukkan atau membuktikan diri bahwa mereka adalah pemimpin yang bersih, integritas, bertanggungjawab dan bisa menjadi sahabat bagi rakyatnya maka bukan tidak mungkin pikiran buruk terhadap dinasti politik akan sirna.
Masyarakat, pengamat dan politisi akan memuji isu dinasti politik keluarga Presiden Jokowi benar-benar baik dan memuaskan. Jadi, kita tidak dirundung masalah isu dinasti politik yang dianggap jelek dan meruntuhkan nilai-nilai demokrasi kita.
Sekarang pertanyaannya, apakah Gibran dan Bobby mampu untuk memutus paradigma buruk dinasti politik dengan kesiapan mereka menjadi pemimpin yang dicintai rakyat. Mampu membuat program yang baik dan bisa dipercaya sebagai pemimpin bersih tanpa ada kaitan dengan praktik korupsi?.
Ini adalah tantangan yang harus dijawab keduanya agar tidak ada lagi isu-isu dinasti politik yang dianggap buruk. Tidak ada lagi pihak-pihak yang melarang anak, cucu, menantu maupun sanak keluarga ikut kontestasi politik.
Semoga Gibran dan Bobby bisa menjawab tantangan ini dengan tangan terbuka. Dan, pastikan keduanya bisa terhindar dari isu-isu buruk yang merusak citra mereka dan Presiden Jokowi.
