Pandemi Covid-19 yang masih terus saja terjadi sampai hari ini tidak ada yang mampu memprediksi kapan akan berakhir.
Kita bukan Tuhan maupun peramal handal yang bisa memprediksi Pandemi ini kapan akan berakhir. Sebab itu, kita hanya mampu waspada dan menjalaninya dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebab itu, anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi PAN Saleh Daulay mengkritik Presiden Jokowi yang memprediksi puncak kasus virus Corona atau Covid-19 di Indonesia terjadi pada Agustus hingga September 2020 dilansir dari CNN Indonesia, 15/7/2020.
Dia pun mengatakan puncak Corona harus diukur berdasarkan laporan ahli epidemi atau secara epidemologis.
Atas pernyataan itu, sebenarnya kita tak perlu langsung cepat percaya dengan prediksi. Namanya prediksi tidak bisa langsung dipercaya begitu saja.Â
Kita harus tetap berpegang pada kedisiplinan, kewaspadaan dan kepatuhan. Hal itu yang bisa menyelamatkan kita dari Pandemi.
Percuma saja kita memprediksi Pandemi kapan berakhir kalau masyarakat masih saja berinteraksi secara langsung dengan orang lainnya, tidak pakai masker dan cuci tangan, maka sia-sialah prediksi itu.
Prediksi jangan membuat kita langsung merasa puas karenanya perlu peran kita bersama untuk mengakhiri Pandemi.
Prediksi itu hampir sama dengan dugaan. Apalagi terkait Pandemi global ini, siapa yang bisa memprediksi kapan pengumuman ncak dan akan berakhir?
Karena itu, sebaiknya kita tidak berpikiran pada puncak penyebaran virus Corona saja tapi kita berpatokan pada disiplin dan kewaspadaan pada penyebaran Covid-19.
Masyarakat harus dipastikan mau bekerjasama dengan pemerintah dalam melawan Pandemi ini. Jangan biarkan masyarakat terus ngeyel karena itulah penyebab utama peningkatan kasus positif Covid-19.