Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Hari Kenaikan Yesus Kristus

21 Mei 2020   21:52 Diperbarui: 21 Mei 2020   21:51 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay/aalmeidah

Hari Kenaikan Yesus Kristus yang diperingati oleh seluruh umat Kristiani pada hari ini 21 Mei memiliki sebuah makna yang mendalam. Yesus mati, bangkit dan naik ke surga telah melaksanakan misinya mengabarkan kabar gembira dan menebus dosa manusia.

Kita umat beriman diajak untuk mengimani apa yang sudah Yesus ajarkan dan tanamkan selama hidup di dunia. Telah banyak keajaiban yang dia berikan, salah satu contoh mengubah air menjadi anggur dalam pesta perkawinan di Kana dan memberi makan lima ribu orang.

Itu hanya sebagian kebaikan saja, masih banyak yang lain yang harus kita imani di bumi ini.

Segala apa yang kita kerjakan di bumi harus diimani dan diberikan untuk kebaikan. Apa yang sudah diajarkan harusnya disebarkan ke khalayak ramai agar ada makna dan manfaat nya.

Makna Hari Kenaikan

Sebelum Yesus naik ke surga dari bukit Galilea, Yesus berkata pada murid-muridnya dan dijelaskan dalam Matius 28:18-20, Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman".

Itu artinya, Tuhan Yesus akan selalu ada dalam kehidupan kita sampai akhir zaman. Yesus ada di sekitar kita. Yesus ada jika kita membutuhkanNya dan Yesus ada bila kita meminta tulus kepadaNya.

Meski Yesus sudah naik, percayalah bahwa kasih karunia-Nya akan selalu hadir dalam hidup kita. Jangan pernah menolak kehadiran Tuhan di hati kita masing-masing.

Selanjutnya, kita diajak untuk menciptakan kerajaan Allah di bumi. Seperti homili Ignatius Kardinal Suharyo di  perayaan Ekaristi tadi pagi yang penulis saksikan juga bahwa kerajaan Allah akan semakin menjadi nyata ketika martabat manusia sebagai citra Allah dijunjung tinggi.

Artinya, tidak ada diskriminasi apapun atas dasar sosial atas dasar suku agama dan alasan apapun. 

Kerajaan Allah juga akan semakin nyata ketika demi kebaikan bersama itu, bertumbuh pula semangat solidaritas yang unggul. Saya pribadi sangat gembira karena solidaritas di negeri ini sungguh-sungguh kian tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun