Sosok Nadiem Makarim yang selama ini kita bangga-banggakan dan pernyataannya menakjubkan, ternyata mendapat apresiasi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Dilansir dari media Indonesia.com, 26/12/2018, hal itu terkait kebijakan Merdeka Belajar yang diutarakan Komisioner KPAI Retno Listyarti patut diapresiasi terkait kebijakan pendidikan yang digaungkan Mendikbud tersebut.
Ya, memang kebijakan Pak Nadiem ini patut diapresiasi karena merdeka belajar tidak hanya berkutat pada menghafal dan menjawab soal-soal pilihan ganda. Tetapi lebih pada pendekatan belajar berpikir dan bernalar.
Melihat fenomena saat ini dimana banyaknya hoaks dan ujaran kebencian serta masuknya paham radikalisme membuat banyak masyarakat terjerumus di dalamnya.
Jadi, butuh penalaran berpikir kritis, atau bernalar seperti kebijakan Pak Nadiem. Semoga kebijakan itu akan menghasilkan sesuatu yang dahsyat bagi pendidikan, seperti banyaknya masyarakat paham mana hoaks dan mana ajakan paham radikalisme.
Semakin banyak berpikir baru bertindak juga akan berdampak pada minimnya tingkat kriminalitas juga. Masyarakat yang daya nalar dan pikiran kritisnya baik, tentu itu akan membuat masyarakat lebih tajam untuk mengerti mana yang baik dan buruk.
Sebab itu, Mendikbud Nadiem Makarim harus segera mengeksekusi kebijakan itu karena janji Nadiem untuk mendengar keluhan para guru kemarin hanya berjarak 3 bulan saja. Setelah itu, akan mengeksekusi keluhan itu.
Harapan masyarakat, di tiga bulan menjabat, Pak Nadiem sudah membuat sasaran program yang akan akan diluncurkan. Saya yakin masyarakat akan mendukung itu.
Selain itu, alangkah baik juga kekerasan pendidikan dapat diatasi, karena banyak juga siswa yang melukai guru, begitu juga sebaliknya.
Semoga dengan kebijakan Merdeka Belajar dapat meminimalisir hal itu demi terciptanya pendidikan yang kondusif dan humanis.
Tidak ada aksi pelecehan dan kekerasan di dunia pendidikan. Apresiasi yang diberikan KPAI ini harus membuat Pak Nadiem lebih bersemangat dalam bekerja dan serius dalam bekerja.