Kabar terbaru beredar, dimana anggota Fraksi Gerindra DPRD Sumut Pintor Sitorus dipukul saat merekam momen polisi mengamankan pelaku demonstrasi. Polisi tetap memukulinya meski ia sudah mengaku sebagai anggota Dewan (Detik.com, 25/9/2019).
Tentu kasus ini sangat melukai nilai-nilai kehidupan kita. Tindakan ini menghakimi seseorang yang tidak bersalah yang dilakukan oknum polisi. Seharusnya, oknum tersebut bisa menginvestigasi dan melihat secara jelas siapa yang akan diserang. Namun, kenyataannya anggota DPRD tersebut harus kena imbasnya.
Kalau ini sudah terjadi, maka yang dituntut adalah keadilan dan proses hukum yang tegas karena sudah ada tindakan melukai seseorang.
Sebab itulah, kepolisian berhak mengusut tuntas kasus pemukulan yang dilakukan oknum polisi. Dan, menurut berita yang ada sudah dilakukan pengamanan terhadap oknum itu.
Tinggal, kita tunggu bagaimana prosesnya ke depan. Hal itu harus diusut tuntas-tas-tas agar tidak menciderai penegakan hukum yang ada. Siapapun orangnya kalau melanggar hukum, maka hukum harus tegak. Hukum harus berjalan lurus kepada siapa saja yang melanggar. Kita tak mau ada preseden buruk terhadap penegakan hukum yang ada.
Kita juga mengapresiasi kinerja kepolisian yang cepat mengamankan oknum polisi yang melakukan pemukulan. Semoga saja dengan adanya kasus ini tidak terjadi lagi kasus yang sama.
Kita ingin menjaga kehormatan, martabat dan hak hidup setiap manusia. Kedepannya pun kita bisa bertindak secara positif dan mengedepankan aturan hukum yang ada.
DPRD adalah wakil rakyat di daerah yang memang harus dihargai dan dihormati orang dan jabatannya, sehingga kasus pemukulan ini bisa diusut secara serius. Pasti peristiwa itu akan selesai dengan independensi dan integritas serta profesionalitas kepolisian
