Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Petai dari Bogor Membuat Makanan Semakin Lezat

29 Mei 2019   21:25 Diperbarui: 29 Mei 2019   21:49 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Jali tengah memetik petai di perbukitan Rumpin Bogor (Kompas.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Tak semua orang tentunya menyukai petai, akan tetapi termasuk banyak juga tentunya yang menyukai petai. Kebanyakan orang kalau saya perhatikan dari pengalaman, bahwa ketidaksukaan akan petai karena baunya di mulut dan berdampak pula ke badan, hanya karena itu saja. 

Efek samping untuk kesehatan tubuh saya rasa tidak ada pada petai. Hanya kita diminta untuk makan secukupnya saja. Namanya makanan, maupun buah dan jenis minuman lainnya kalau berlebihan, tentu tidak baik buat tubuh, jadi secukupnya saja.

Nah terkait itu, Godjali, seorang pemetik durian dari Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat menyajikan telur dadar, ikan asin, sambal tumbuk, dan petai muda yang diiris bagian tengahnya agar mudah disantab. Hidangan sederhana itu sangat terasa nikmat. Petai muda yang baru saja dipetik dari bukit, sambal tumbuk, dan nasi hangat menjadi paduan yang sangat pas. Petai itu terasa sangat berbeda dari petai yang biasa kami beli di pasar. Petai muda yang masih sangat segar tersebut masih menimbulkan suara "kriyuk" saat kami menggigitnya. Sangat nikmat (Kompas.com, 4/2).

Perlu dicoba

Buat teman-teman sekalian yang suka petai atau yang belum mencoba petai dicampur saat makan, bisa saja dicoba dulu kelezatannya. Saya termasuk orang yang suka juga dengan petai apalagi saat makan, lauknya ikan teri Medan dicampur sayur jenis apapun beserta nasi hangat, wow rasanya benar-benar nikmat. Petai ini akan terasa nikmat ketika dicampur dengan lauk jenis apapun itu. Seandainya ada lauk yang tidak kita sukai, maka petai dapat dicampur agar lebih nikmat.

Tak perlu takut karena memakan petai tidak ada efek samping yang membahayakan tubuh, cuma baunya saja. Mengatasi baunya, biasa gosok gigi, setelah itu pakai pewangi mulut atau memakan permen, maka baunya sedikit berkurang bahkan habis. Kalau yang tidak suka petai, maka disarankan untuk tidak mencobanya. Menu apapun bila dicampur petai, maka rasanya akan nikmat. Pernah juga keluarga mencampurkan petai di sayur saja, tak perlu kita makan, maka rasa sayurnya juga nikmat. Memang luar biasa.

Kalau ada yang mau mencobanya silahkan. Apa yang diungkapkan Godjali itu benar adanya. Manatahu mau dicoba di makanan berbuka puasa, ya silahkan saja. Manfaat petai tentu ada, salah satunya dikutip dari Tribun-Timur.com, 8/5/2015) yakni menurunkan resiko tekanan darah, depresi, premenstrual syndrome atau mengatur kadar gula darah yang dapat membantu mood karena adanya vitamin B6 dan banyak lagi. Kita dapat mencarinya dari berbagai sumber yang ada.

Jadi, petai ini sebenarnya tidak masalah bila kita konsumsi, asal tidak berlebihan. Apalagi petai kecamatan Rumpin, Bogor yang diutarakan begitu nikmat bisa kita coba. Selera makan akan kembali karena saya juga merasakannya. Ini dapat menjadi rekomendasi buat olahan makanan kita. Tak perlu dimakan, cuma dicampur ke sayur atau lauk, rasanya saja sudah terasa nikmat.

Jadi, buat teman-teman sekalian yang suka petai pasti tahu kenikmatannya dan bagi yang belum pernah coba, boleh saja dicoba. Kalau memang tidak suka, maka tak perlu dicoba ya. Takutnya jadi muntah-muntah.

Salam Kompasianer!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun