Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

5 Akibat Beragama yang Tak Beragama

14 Agustus 2021   17:00 Diperbarui: 14 Agustus 2021   17:02 2205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
futuristspeaker.com

"Cerdas beragama akan menghormati hak azasi manusia dan potensinya."

Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 'tradisi'. Istilah lain yang memiliki makna identik adalah 'religi', yang berasal dari bahasa Latin 'religio' dan berakar pada kata kerja 're-ligare' yang berarti 'mengikat kembali'. Secara etimologis kata agama dari kata 'a' dan 'gama'. 'A' berarti tidak, 'gama' berarti kacau.

Jika melihat definisi di atas, semestinya seorang yang beragama, hidupnya tidak kacau atau mengacaukan orang lain. Jika dalam pikirannya kacau, maka ada kecenderungan akan mengacaukan orang lain. Sedang jika pikirannya tidak kacau, maka itu akan tampak dalam relasinya dengan orang lain.

Ada 5 hal yang akan terjadi, jika seseorang itu beragama, yang tak beragama, yaitu:

1. Meributkan Agama

Jika dilihat di media sosial atau massa, betapa banyak tulisan yang suka mengungkit-ungkit masalah agama seseorang, khususnya para tokoh masyarakat (public figure). Dicari tahu agamanya, lalu dipamerkan ke publik.

Entah apa tujuannya? Apakah karena masyarakat sedang demam isu-isu agama? Ataukah sedang bermain dalam sensitivitas agama? Mungkinkah ini sedang menggoreng isu agama, sehingga memiliki nilai jual tertentu?

Semestinya agama itu tak perlu dibicarakan atau dipamerkan, apalagi diributkan di ruang publik. Saat pebulu tangkis pasangan Greysia Polii - Rahayu Apriyani, yang akhirnya bisa merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, ternyata masih ada juga yang mengguncingkan soal agamanya. Pelatihnya pun diributkan agamanya.

2. Menjadi Diskriminatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun