Oleh sebab itu, jangan takut berutang. Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan pokok. Namun untuk saat ini yang bukan kebutuhan pokok, telah juga dipaksa menjadi kebutuhan pokok pula. Tentu ini bersifat subyektif adanya. Seperti TV Kabel, WiFi, ikut tur, menyekolahkan anak ke luar negeri, dan sebagainya.
Maka dari itu, untuk berutang membutuhkan 3 persiapan mental, yaitu:
1. Punya niat untuk melunasi. Ini paling penting, supaya tidak jadi pecundang yang berencana untuk ngemplang sejak awalnya. Niat untuk melunasi inilah yang akan memicu diri, tetap bersemangat dalam bekerja.
2. Punya rencana cara melunasi. Telah menyiapkan sejak awal berapa persen dari penghasilannya untuk bisa mengangsur tagihan yang ada. Tidak akan mengganggu pengeluaran lainnya,sehingga satu sisi bayar utang, sisi lain malah berutang. Gali lubang, tutup lubang akhirnya.
3. Punya cadangan rencana cara melunasi. Jika di-PHK atau usahanya sepi, maka telah memikirkan sejak awal cara mengangsurnya. Seperti memiliki aset atau barang yang bisa dijual atau digadaikan. Yang  terakhir ini, juga bisa menjadi penyelamat sementara, namun juga bisa sumber utang baru.
Dengan mempersiapkan diri memikirkan sejak dini supaya bisa melunasi setiap tagihan, baik untuk pemenuhan kebutuhan atau keinginan semata, itu yang akan memotivasi hidup ini, supaya bisa bekerja dengan tetap bersemangat.
Ayolah ... punya cita-cita, sebelum dipanggil Yang Maha Kuasa, semua utang telah dilunasi lebih dulu. Sungguh suatu berita yang menyedihkan sekali, bagi yang ditinggalkan di dunia ini, jika mendapatkan warisan atau peninggalan untuk melunasi utang-utangnya juga.-
Bisa klik di IG Kompasiana:Â
https://www.instagram.com/p/B0p-CdcpFkR/Â