Cuma, entah mengapa adegan laga yang melibatkan Qodrat dan para jongos pabrik dari sekuriti hingga dukun penyembah Zhadug juga terasa kurang. Dibandingkan film yang pertama, untuk laga sepertinya aku lebih suka yang pertama karena gimana ya, laga di film kedua seperti kurang nendang gitu. Pertarungan yang Wow baik dengan dukun maupun dengan setannya tidak kutemukan di film ini. Belum lagi sosok Zhaduq yang menjadi setan sesembahan para pemilik pabrik. Apa ya, aku mengharapkan ada semacam porsi besar dan mengintimidasi seperti layaknya Assuala di film pertama. Namun ekspektasiku salah. Sosok Zhadug kayak kurang greget, ibarat setan, dia kayak setan dibawah levelnya Assuala.
Begitu juga sosok dukun penyembah setan Safih yang diperankan Septian Dwi Cahyo. Masak baru bag big bug sebentar sudah kalah, kayak loh musuhnya kok cuma seperti ini, aku piker bakal ada duel maut dan menantang diantara keduanya ternyata dugaanku salah deh.eh Safih itu si dukun atau pemilik pabrik sih, aku kok agak lupa, kukira yang punya pabrik itu orang lain. Apalagi pertarungan Qodrat lawan kroco kroco satpam, kayak langsung selesai aja gitu, hehehe, ok lah kalau lawan kroco itu langsung selesai tidak apa-apa, tapi pas lawan si bos harusnya lebih sulit dikalahkan dunk itu Safih.
Film ini juga seperti agak kosong di bagian tengah. Jadi setelah kehancuran pabrik Benang Mas dan Qodrat membawa Azizah pergi dari situ naik Motornya, aku kira film sudah menuju ending karena benar benar tidak ada wow, jadi terkesan seperti adegan drama keluarga yang yah kita akan berpikir oh ini film sudah berakhir dan mereka berdua hidup Bahagia. Eh ternyata dugaanku salah. MUngkin Charles Gozali sengaja membuat kayak gini ya, setelah bak bik buk pertarungan selesai maka tensinya diturunkan dengan cara adegan drama keluarga antara Azizah dan Qodrat diperbanyak . begitu orang sudah lengah , kemudian tensi dinaikkan lagi dengan munculnya teror iblis Assuala yang selalu mengganggu Azizah. Ini merupakan catatan minusku sendiri sih.
Walaupun ada beberapa hal yang tidak sreg di hati, tapi secara keseluruhan film ini masih ok untuk ditonton jadi yuk gaskeun nonton film ini bagi yang belum nonton.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI