Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Film Libur Lebaran Pasti Untung Besar?

9 April 2025   20:31 Diperbarui: 9 April 2025   20:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nyala Nusantara.com

Hore, akhirnya 4 film lebaran tahun ini mampu menembus satu juta penonton. Selamat buat pabrik gula (lebih dari 2 juta penonton), Qodrat 2, Jumbo, dan Komang. Sebenarnya sih masih ada satu lagi film Lebaran yaitu Norma, tapi jauh tertinggal dari empat film lain. Keberhasilan Pabrik Gula dan Qodrat 2 sudah diprediksi jauh hari akan berhasil. Namun, film yang digadang bakal berhasil justru malah Flop. Norma, berdasarkan kisah nyata viral hubungan antara mertua dan menantu tidak berjalan seperti yang diharapkan, padahal para pemerannya cukup menjanjikan dengan adanya Wulan Guritno, Tissa Biani dan Yusuf Mahardika. Pihak produser mungkin berharap dengan mengangkat kisah yang viral maka nasibnya akan sama seperti film Vina kemarin yang meledak. (aku pribadi tidak tertarik menontonnya sih karena ya malu aja , dari sebuah kisah pribadi kemudian menjadi  viral dan malah dijadikan film). Justru film yang tidak diduga bisa menembus sejuta malah tembus sejuta yaitu Jumbo dan Komang. OK, apa sih yang membuat film-film lebaran punya potensi mendatangkan cuan besar?

Yah, kalau mau dibahas jelas yang namanya Lebaran, sudah libur panjang, semua orang pasti punya uang, baik orang dewasa dan anak-anak. Orang-orang yang punya duit selama libur panjang pasti cenderung foya-foya, baik itu ke tempat wisata, maupun jalan-jalan ke Mall. Kalau sudah mampir ke Mall pasti bakal langsung mampir ke bioskop. Orang-orang yang memiliki dana besar (hasil dari THR), pasti keluarga tidak akan sayang uang untuk beli tiket bioskop. Betul tidak? Kalau hari lain, belum tentu anak-anak punya uang, harus minta duit dari ortunya dulu, atau pecah tabungan yang biasanya juga bakal malas. Ortu pun mungkin malas untuk menemani anaknya sendiri kalau hanya untuk ke bioskop. Kalau Lebaran, anak-anak juga memiliki THR untuk dibelanjakan. Daripada duitnya diminta mamanya kan untuk disimpan (alias investasi bodong wkwkwkwkw) mending dipakai buat beli ini itu nonton ini itu, ya kan? Hehehehe

Selain itu di hari lebaran, hari liburnya tidak tanggung-tanggung, bisa 10 hari lho. Seperti tahun ini, sejak tanggal 28 Maret sampai 8 April alias libur 12 hari bos. Orang libur selama itu ngapain sih kalau gak jalan-jalan ke Mall? Mau di rumah terus ya pasti bosan lah. Mau ke tempat wisata juga bosan kalau seluruh hari liburan pergi ke tempat wisata. Jadi mumpung libur panjang maka pibisnis harus dapat meraih kesempatan untuk dapat duit, tawarkan film-film yang menjanjikan untuk ditonton. Apalagi kalau film itu sudah di gembar gemborkan sejak lama seperti Pabrik Gula dan Qodrat. Dua film yang memiliki akar cukup menjanjikan. Satunya dari kisah viral plus horror , satunya kelanjutan dari film qodrat yang juga box office. Jelas ini akan bikin masyarakat penasaran dan menontonnya.

Hari libur selama 12 hari, banyak kegiatan usaha tutup (apalagi di sekitarku tutupnya lama banget). Ada banyak orang nganggur dunk , eit maksudnya bukan nganggur gak punya kerjaan ya, tapi nganggur di rumah aja gitu, produser harus berpikir, nih banyak banget orang nganggur karena libur Panjang, enaknya aku kasih film yang seperti apa yang buat mereka mau datang ke bioskop? Saying banget, udah libur Panjang, dapat THR, tapi kita malah tidak memanfaatkan moment seperti ini. Momen orang nganggur tapi punya THR banyak hanya terjadi setahun sekali, jadi pelaku bisnis harus memanfaatkan hal ini sebanyak mungkin. Kalau hari kerja, belum tentu mereka mau nonton film di bioskop kalau bukan benar-benar film bagus atau karena nemani si pacar wkwkwkwkwk.

Nah, karena libur 12 hari, yuk berpikir apa yang bisa ditawarkan untuk bisa ditonton oleh semua golongan. Filmnya akan lebih variative jadinya. Terbukti di lebaran ini filmnya variative. Pabrik gula ada dua versi, satunya cut dan uncut. Yah Teknik marketing MD yang sudah bisa ditebak sih, padahal kalau benar-benar niat, mendingan tidak perlu ada Uncurt segala, tapi yah mau gimana lagi. Satunya untuk orang dewasa, satunya agar anak-anak bisa ikutan nonton. Sebenarnya bukan anak-anak sih karena ratenya 13+ kalau tidak salah, tapi dijamin kasus di Indonesia pasti anak dibawah usia itu akan dibiarkan hehehe. Terus ada film Qodrat yang walau pun horror tapi jalan ceritanya sedikit beda dengan Pabrik Gula, karena ada adegan laga sih, hehehe. Anak-anak juga harus diraih dunk, ok, beri mereka Jumbo, cocok buat anak-anak. Aduh, ini para remaja pada malas nonton film anak-anak dan film horror, gimana dunk? Ya kasih mereka Komang. Ada embel embel kisah nyata dari selebriti Raim Laode dan istrinya, pasti orang akan tertarik deh, terutama sepasang remaja yang sedang jatuh cinta. Duh, ini ada yang tidak tertarik nonton film cinta-cintaan ala Komang, gimana dunk? Nah, kasih aja Norma, juga berdasar dari kisah nyata. Biasanya yang tertarik ini adalah orang dewasa. Siapa tahu para orang dewasa maupun pasangan yang belum punya bocil tertarik nonton film ini. Nah , karena ada beragam film yang coba ditawarkan selama Lebaran, maka peluang untuk dapat duitnya juga pasti besar. Kapan lagi orang-orang tidak merasa saying keluar uang untuk menonton film kalau bukan momen lebaran dan dapat THR, hehehe

Selain itu, menonton film Bersama keluarga biasanya banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sewaktu saya menonton Pabrik Gula, banyak rombongan besar keluarga, dari anak, ortu dan cucu nonton Qodrat 2. Momen berkumpul bersama keluarga, jalan jalan ke Mall, akhirnya mampir ke Bioskop (karena kebanyakan bioskop XXI itu kan ada di dalam Mall, jadi sekali dayung dua tiga pulau terlampaui deh). Momen keluarga besar jalan-jalan ke Mall masa dibiarkan begitu saja, itu duit semua bosssss, ingat, mereka dapat THR semua, baik anak-anak, ortu maupun kakek nenek punya duit semuaaaa, selain makan makan dan jajan, ya yuk mampir ke bioskop hehehe, itu mungkin piker para produser dan pelaku industri film.

Nah, ini juga faktor penyebab lain, sih, aku coba cari info, biasanya di bulan bulan awal seperti ini, film-film Amerika itu tidak rilis . mereka rilis film di akhir tahun atau pertengahan tahun. Biar bagaimanapun ya realistis aja deh, film film amerika dengan budget yang besar tentu hasil layarnya jauh lebih ok buat dilihat daripada film dengan budget paling berapa miliar sih? mau ditandingkan dengan film superhero Amerika, waduh, dijamin ortu malah akan bawa anaknya nonton film Marvel atau DC deh daripada film Indo (bukan berarti meremehkan film indo ya) kalau bisa menghindari pertarungan lawan gajah , kenapa harus bertarung. Cari aman aja kan ya.

Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa film yang diputar pada saat lebaran itu umumnya  bisa untung bisa dan box office karena momen libur Panjang, semua dapat uang atau THR, kumpul keluarga,  serta minim persaingan dengan film dari luar seperti Amerika. Kalau kalian, ada yang bisa menambahkan kenapa?tulis di kolom komentar ya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun