Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hasil PISA dari Masa ke Masa, Cermin Kualitas Pendidikan di Indonesia

12 Desember 2020   17:00 Diperbarui: 12 Desember 2020   17:05 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo, kali ini aku ingin membahas tentang standar pendidikan di dunia menurut PISA (programme for internatiol student assessment). Penyelenggara dari PISA adalah OECD ( organisation for economic for cooperation and development). Penilaian PISA ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2000 dan dilakukan tiap tiga tahun sekali dengan siswa berusia 15 tahun dan menggunakan metode random sampling. Pelajaran yang diujikan dalam PISA adalah sains, matematika serta membaca.


Hasil asesmen yang dikeluarkan oleh PISA setiap tiga tahun memiliki dampak bagi negara-negara yang ikut dalam penilaian yaitu jika hasilnya baik berarti pendidikan di negara tersebut berada pada level pasar global atau negara tersebut memiliki standar pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar internasional. Sebaliknya apabila negara memiliki hasil penilaian di bawah rata-rata dan menempati level bawah maka kualitas pendidikan di negara tersebut berada di bawah standar kebutuhan pasar global dan negara harus segera membenahi sistem pendidikannya

Karena tiap tiga tahun sekali maka hasilnya bisa diketahui dari tahun 2000, 2003, 2006, 2009, 2012, 2015 dan 2018. Kita pasti penasaran negara mana yang ada di peringkat atas menurut PISA. Mari kita simak dari awal hingga terakhir tahun 2018 kemarin:

Pada tahun 2000, di kategori membaca, matematik dan sains , Indonesia ada di peringkat 39, 39, 38 dari 41 negara. Finlandia, Korea, Hongkong, Kanada Jepang memimpin dalam kemampuan membaca. Di kemampuan matematika , tiga teratas adalah Hongkong, Jepang, korea. Di kemampuan sains juga hongkong, Korea dan Jepang menempati tiga teratas.

Pada tahun 2003 ,di kategori membaca matematika dan sains Indonesia ada di peringkat 39, 38 , 38 dari 40 negara. Lima negara di kemampuan membaca yaitu Finlandia, Korea, Kanada, Leichesten, Australia. Lima teratas dari sains yaitu: Finlandia, Jepang, Hongkong, Korea, Liechtenstein. Lima teratas di bidang matematika yaitu FInlandia, Hongkong, Jepang, Korea, Liechtenstein.

Pada tahun 2006, di kategori membaca, matematika dan sains Indonesia ada di peringkat 48, 50, 50 dari 56 peserta. Dalam kategori membaca, lima negara teratas adalah Korea, Finlandia, Hongkong, kanada, Jepang. Dalam kategori matematika lima ngara teratas adalah Taiwan, Finlandia, Hongkong, Korea, Belanda. Dalam kategori Sains yaitu Finlandia, Hongkong, Kanada, Taiwan, Estonia (and Jepang skor sama).

Pada tahun 2009,di kategori membaca, matematika dan sains Indonesia ada di peringkat 57, 61, 60 dari 65 negara. Secara umum Indonesia ada di peringkat 57 . Tiongkok,Singapura, Hongkong, Korea,Taiwan adalah yang teratas dalam reading. Lima negara teratas secara rata rata adalah Tiongkok (shanghai), Korea Selatan, Finlandia, Hongkong , Singapura.

Pada tahun 2012 di kategori membaca, matematika dan sains, Indonesia ada di peringkat 62, 64,64 dari 65 negara. Kalau dirata rata Indonesia ada di peringkat 64 dari 65 negara.Lima negara peringkat teratas adalah Tiongkok (shanghai), Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan.

Pada tahun 2015 di kategori membaca, matematika dan sains, Indonesia di peringkat 61, 63, 62 dari 69 negara. Sementara lima negara teratas dari 3 kategori yang dirata rata (ada tabelnya table harus mengurutkan sendiri dan saya malas jadi langsung mengambil rata-ratanya saja) yaitu Singapura, Jepang, Estonia, Taiwan, Finlandia.

Pada tahun 2018 di kategori membaca, matematika dan sains, Indonesia ada di peringkat 74, 73, 71 dari 79 negara. Secara rata rata, Tiongkok, Singapura, Makao, Hongkong dan Estonia ada di lima teratas. Lima negara tersebut juga secara berurutan berada di lima teratas di bidang reading. Dalam bidang matematika, lima peringkat teratas adalah Tiongkok, Singapura, makao, hongkong dan Taiwan. Dalam bidang sains lima peringkat teratas adalah Tiongkok, Singapura, Makao, Estonia, Jepang.

Kalau mengenai rendahya kemampuan matematika, saya pernah berdiskusi dengan teman kerja yang menempuh pendidikan di Jerman. Di sana, orang diajari untuk memecahkan masalah, bukan sekadar menghafal rumus saja. Cara memecahkan masalah bisa da banyak jenis walau hasil akhirnya sama. Sangat berbeda dengan sisem di Indonesia yang sangat menekankan menghafal rumus  dan cara mengerjakan suatu soal matematika harus seperti yang diajarkan oleh guru. Padahal hal ini justru akan membua pelajar kita begitu terpaku dalam cara memecahkan masalah. Bayangkan kalau di dalam suatu kelas ada 30 siswa, dibebaskan untuk memecahkan suatu persoalan maka ada 30 cara yang berbeda dengan tujuan yang berbeda.Tapi itu pemikiran saya sih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun