Mohon tunggu...
Putu JovitaN
Putu JovitaN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Putu Jovita Nareswary NPM: 6042201074

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peluang dan Tantangan Pemilu 2024 di Era Digital

25 Juli 2023   22:53 Diperbarui: 25 Juli 2023   23:16 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Putu Jovita N (6042201074)

Kuliah umum Pendidikan Pancasila membahas tentang Peluang dan Tantangan Pemilu 2024 di Era Digital.

Pembicara: Dr. Adiyana Slamet, S.IP., M.SI. sebagai ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat 

Tujuan dilakukannya kuliah umum ini agar generasi muda ini bisa ikut berpertisipasi mengenai Pemilu 2024 dan tidak salah memilih calon Pemimpin negara ini. Dalam buku How to Hendle the Media, Jim Macnamara mengatakan ketika menghadapi media, anda berhadapan dengan institusi yang tidak sempurna bukan tentara yang terorganisir. Dimana saat ini dunia memasuki era revolusi industri 4.0 dengan internet yang sangat cepat, 5G, dan bertumpu pada pengolahan big data dan kecerdasaan buatan.

Penggunaan media sosial memiliki dua keuntungan, yaitu Democratisting of acess, siapapun di seluruh dunia dapat menggunakan dan democratistng of conten, mengakses setiap saat dan media baru memberikan informasi dengan jumlah yang tidak terbatas. 

Media sosial menjadi media paling mudah untuk menyebarkan berbagai informasi. Karena sangat bebas dan mudahnya dunia digital ini kita harus dapat memilih informasi yang benar dan tidak menyebarkan hoax. Saat sekarang ini banyak berita politik yang harus kita pilih-pilih terlebih dahulu karena banyaknya hoax yang beredar dan belum tentu kebenarannya, seperti isu agama yang diguanakan untuk menjatuhkan lawan dan suara masyarakat. 


Hoax juga dapat menyebabkan masyarakat mudah terpicu konflik yang dapat mengancam kesatuan bangsa ini. Selain hoax tantangan politik di era digital lainnya adalah distrupsi informasi yang terbagi 3, yaitu Misinformasi, ketika infromasi yang salah disebarkan, namun tidak dengan maksud menyebabkan kekacauan, Disinformasi, ketia informasi yang salah dengan sengaja disebarkan untuk menyebabkan kekacauan, dan Malinformasi, ketika informasi yang benar disebarkan untuk menyebabkan kekacauan. 

Dalam sebuah penelitian Milennial Generation in West Java Governor Electronic: Political Communication and Information yang dilakukan pada tahun 2018 menyimpulkan bahwa anak-anak muda sekarang dapat dengan mudah mengakses semua informasi tentang politik di media sosial tetapi kebanyakan dari mereka belum bisa mempercayai informasi tentang kandidat-kandidat pada saat itu, selai itu anak-anak muda saat tahun 2018-2019 kurang suka dalam membaca berita politik karena dianggap terlalu berat padahal hal tersebut saat Pemil sangat penting memilih salah satu kandidat terbaik untuk menentukan 5 tahun kedepannya negara kita akan seperti apa. 

Pemilu yang akan dilaksanakan di Indonesia pada 14 Febuari 2024 dan 27 November 2024 adalah momentum dalam melakukan demokrasi. Sehingga pemilu tahun 2024 memiliki kerawanan yang harus diantisipasi para pihak. Kerawanan ini tidak hanya pada proses pemilu tetapi berpotensi meluas menjadi kerawanan keamanan. Seperti pada gambar dibawah ini salah satu daerah yang sangat rawan adalah Jawa Barat. Karena semakin buruk rasio gini, maka akan semakin rawan pelaksanaan Pemilu di daerah. Semakin tinggi pengangguran terbuka semakin tinggi juga pelaksanaan pemilu di daerah tersebut. Dan tidak ditemukannya korelasi antara proporsi penduduk miskin dan kerawanan pemilu di daerah. 

Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial kita harus bersikap kritis dan menjaga lingkungan media sosial kita, jangan mudah percaya pada sebuah berita yang belum tentu kebenarannya, lalu ketika menemukan berita-berita hoax kita dapat melaporkan hal tersebut, sebelum mengirimkan berita lebih baik kita mengklarifikasi dulu dan kita juga dapat mencari atau mengambil berita dari pihak yang terpercaya, dan kita juga sebagai generasi milenial tidak boleh setengah-setengah dalam membaca sebuah berita sehingga tidak menyebarkan hoax. 

Indonesia memiliki geopolitik yang unik, menurut Soekarno, geopolitik Indonesia merupakan satu kesatuan geografis yang melekat dengan jiwa bangsa. Sehingga relevan jika melihat resources yang dimiliki oleh bangsa Indonesia menjadi negara yang besar dan bersaing dengan negara maju lainnya. Namun jika manusia Indonesia tidak lagi peka dan memahami potensi geopolitiknya maka ia akan tetap menjadi kuli diantara bangsa-bangsa. Jadi jika kita bisa memanfaatkan semua kekayaan yang kita miliki dan kita dapat kompak kita bisa menjadi negara hebat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun