Mohon tunggu...
Josua Gesima
Josua Gesima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2

Seorang yang berkecimpung dalam Teologi, Filsafat, Ekonomi, Ekologi, dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Objecitivity and Social Constructivism/Objektivitas dan Konstruksi Sosial

17 November 2022   22:30 Diperbarui: 17 November 2022   22:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Objectivity and social constructivism

Objectivity and social constructivism are thus not contradictory (as both the Enlightenment and postmodernity appear to believe, although in different ways and for different reasons). The intermingling of these notions is inevitable, given the complexity of the world which the natural sciences seek to encounter and explain. 

Above all, a realist approach to the world is not called into question through the recognition of socially constructed aspects of the explanations offered by the natural sciences. As John Searle points out, a distinction may be made between "brute facts" and "social facts" --- but they are still both real.

The exploration of the issue of social constructs will be considered more fully in the third volume of this series; our concern here is to note that the use of such devices is consistent with --- even demanded by --- a realist approach to the world.

Objektivitas dan konstruksi sosial 

Objektivitas dan konstruksi sosial bukanlah hal yang bertentangan (sebagaimana diyakini dalam Pencerahan dan Postmodernitas, meskipun dengan cara yang berbeda dan untuk alasan yang berbeda pula). Percampuran pengertian-pengertian ini tidak dapat dihindari, mengingat kompleksitas dunia yang ingin dijumpai dan dijelaskan oleh ilmu-ilmu alam.

Di atas semuanya itu, suatu pendekatan realistis terhadap dunia tidak dipertanyakan melalui pengenalan aspek-aspek yang dibangun secara sosial dari penjelasan-penjelasan yang ditawarkan oleh ilmu-ilmu alam. 

Sebagaimana John Searle menunjukkan, sebuah perbedaan mungkin dibuat di antara "fakta-fakta keras" dan "fakta-fakta sosial" -- tetapi keduanya tetap nyata. Eksplorasi terhadap isu konstruksi sosial akan dibahas lebih lengkap dalam jilid ketiga dari seri ini; perhatian kita di sini untuk memerhatikan bahwa penggunaan perangkat tersebut selaras dengan pendekatan realistis terhadap dunia, bahkan dituntut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun