Mohon tunggu...
Joshua Wibowo
Joshua Wibowo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar-SDH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasionalisme dan Masa Depan di Tangan Pemuda

30 November 2023   23:46 Diperbarui: 3 Desember 2023   23:01 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran saya mengenai persatuan dan juga nasionalisme, Sumber: Gambaran saya

"Negara Republik Indonesia ini bukan milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu suku, bukan juga milik suatu adat istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke" -Ir. Soekarno

Nasionalisme merupakan rasa cinta tinggi kita terhadap bangsa sendiri, tanpa harus memandang rendah bangsa lain. Nasionalisme di Indonesia sendiri sudah tinggi. Banyak orang yang ada pada Indonesia yang memiliki rasa cinta yang tinggi terhadap tanah air sendiri. Hakikat dari nasionalisme adalah "semangat, kesadaran, dan kesetiaan bahwa suatu bangsa itu adalah suatu keluarga dan atas dasar rasa sebagai suatu keluarga bangsa, dan oleh karena itu dibentuklah negara" menurut Pusdiklat BPS. Tetapi bagaimana munculnya nasionalisme ini di Indonesia?

Nasionalisme ini muncul pada tahun 1908, atau yang lebih dikenal sebagai masa pergerakan nasional. Munculnya nasionalisme adalah karena rakyat Indonesia sudah tidak tahan menderita, dan juga terdapat rasa senasib yang hidup dalam cengkeraman penjajah. Dari penderitaan tersebut munculah rasa semangat ingin bersatu membentuk negara.

Dari alasan-alasan tersebut, semangat nasionalisme dari para pejuang pun muncul. Dari situ muncul lah organisasi-organisasi pergerakan nasional. Para pejuang terus berjuang, sampai pada akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, kemerdekaan.

Yang menjadi hakikat dari nasionalisme adalah "semangat, kesadaran, dan kesetiaan bahwa suatu bangsa itu adalah suatu keluarga dan atas dasar rasa sebagai suatu keluarga bangsa, dan oleh karena itu dibentuklah negara" menurut Pusdiklat BPS.

Pada masa sekarang masih dapat kita temukan orang-orang dengan sikap nasionalisme ini. Tetapi terkadang terdapat beberapa alasan yang dapat menghalangi hal tersebut terwujud, terutama dikalangan pemuda. Seiring berkembangnya jaman, semakin banyak masalah yang akan dihadapi.

Salah satu penghambat yang paling dikenal adalah globalisasi. Pengaruh budaya luar benar-benar mengikis sikap nasionalisme dari pemuda-pemuda kita. Contoh dari globalisasi terhadap nasionalisme ini adalah pudarnya rasa cinta terhadap produk-produk dalam negeri. Produk luar sendiri sudah merajalela di Indonesia, dan tentu saja hal tersebut akan memengaruhi sikap nasionalisme pemuda. Gaya hidup Indonesia juga menjadi salah satu hal yang akan pudar, karena dengan terpengaruhnya pemuda dengan gaya hidup dari luar.

Selain krisis dalam nasionalisme, hal lain yang patut diawasi juga adalah persatuan dari Indonesia. Meskipun keberagaman itu indah, tetapi sangat disayangkan untuk membuat keberagaman itu harmoni merupakan hal yang sulit. Meskipun Indonesia memiliki banyak suku, ras, agama, dan budaya tetapi hal tersebut lah yang membuat Indonesia menjadi rapuh. Karena dari suku, ras, agama, dan budaya dapat muncul masalah seperti rasisme.

Jadi mengapa nasionalisme dan juga persatuan bangsa begitu penting untuk Indonesia. Dengan tidak adanya nasionalisme, itu berarti kita telah dijajah. Tidak dijajah secara fisik melainkan dijajah secara mental dan juga ideologi. Tanpa adanya persatuan maka sudah pasti Indonesia akan kacau. Konflik akan terus bermunculan dimana-mana. Bahkan yang lebih parah, konflik tersebut dapat merenggut nyawa seseorang.

Dampak dari hilangnya persatuan dan nasionalisme sudah cukup menakutkan. Tetapi tidak perlu khawatir karena masih terdapat cara untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi. Untuk mencegah terjadinya perpecahan di Indonesia, hal paling dasar yang bis akita lakukan adalah saling menghargai satu dengan yang lain meskipun berbeda. Tidak peduli jika suku, ras, agama, dan budaya nya berbeda. Satu hal lain yang dapat dilakukan adalah tidak menyombongkan suku, agama, ras, dan budaya yang dimiliki. Karena hal tersebut hanya akan memicu konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun