Saya sengaja menggunakan kata 'menjinakkan', untuk menekankan bahwa sebenarnya kitalah tuan atas telepon kita. Jika hal sebaliknya yang terjadi, berarti kita telah diperbudak oleh telepon.
Hal ini akan membuat masalah besar, seluruh hidup kita akan tunduk pada telepon. Tak 'kan ada lagi "quality time" bersama keluarga. Pasangan dan anak-anak akan protes dan berontak. Kita seolah tak berdaya berhadapan dengan telepon, waktu untuk bersama keluarga akan makin sulit didapatkan.
Untuk menjinakkan handphone, kita harus berani untuk bersikap radikal. Mematikan telepon pada waktu-waktu tertentu harus dilakukan. Waktu sedang istirahat misalnya, kita dapat menonaktifkan telepon sehingga tak seorangpun dapat menghubungi kita saat itu.
Jangan kuatir soal panggilan super penting. Jika memang sangat penting, biasanya seseorang akan meninggalkan pesan singkat.
Saat handphone kembali dinyalakan, kita dapat melakukan panggilan balik pada orang tersebut untuk menanyakan maksud dari pesan singkat yang ditinggalkan.
Agar hal ini menjadi semakin mudah dilakukan, kita bisa memberitahu kepada beberapa orang, termasuk keluarga jauh dan rekan kerja, bahwa setiap jam tertentu kita akan mematikan handphone, sehingga tidak dapat menjawab telepon.
#3 Kita bisa menolak telepon dengan modus pencarian pelanggan
Kita perlu menetapkan, tidak akan melayani panggilan telepon yang menawarkan pembelian suatu produk atau jasa. Sekali kita melayani panggilan telepon ini, maka akan datang panggilan-panggilan telepon serupa lainnya.
Kadang saya berpikir, apa mereka saling berbagi nomor telepon ya? Bisa dibayangkan jika dalam sehari kita menerima berkali-kali panggilan telepon dengan modus ini, rasanya geram dan ingin mematikan handphone agar tak dapat dihubungi lagi.
Tentu saja kita harus menolak secara sopan dan tidak bersikap kasar. Terkadang memang pangilan-panggilan telepon seperti ini akan banyak menghabiskan waktu kita, padahal ada banyak hal lain yang harus kita selesaikan. Jangan sungkan untuk meminta maaf dan segera memutus sambungan telepon, agar kita kembali bisa fokus pada apa yang kita kerjakan.
#4 Kita perlu merencanakan waktu berlibur bersama keluarga