Mohon tunggu...
Jordan ManuelTjahjadi
Jordan ManuelTjahjadi Mohon Tunggu... Pelajar sekolah

Sayaa adalah orang yang senang belajar hal baru dan ingin mengetahui lebih tentnag banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Kehidupan Paus Fransiskus

24 Mei 2025   00:42 Diperbarui: 24 Mei 2025   00:42 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Paus Fransiskus adalah salah satu Paus dari 267 orang yang pernah menjabat sebagai Paus dalam Gereja Katolik. Sebelumnya, mari kita mengetahui lebih dalam mengenai jabatan "Paus" itu sendiri. Gereja Katolik pertama kali muncul dan didirikan oleh Santo Petrus yang merupakan murid pertama Yesus Kristus. Santo Petrus mendapatkan pesan dari Yesus yang berbunyi, "Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya." Maknanya adalah meskipun "batu karang" utama adalah Kristus, Petrus juga diberikan peran penting dalam membangun jemaat dan menjaga imannya. Dari pesan itu, Santo Petrus mendirikan Gereja Katolik dan membuat jabatan 'Paus' menjadi sebuah jabatan pilihan Tuhan kepada manusia. Santo Petrus menjadi Paus pertama yang menjabat dan disebut sebagai "Bapa Gereja".

Itu adalah penjelasan singkat mengenai apa itu Paus. Sekarang mari kita mendalami kembali hidup Paus kami, Fransiskus. Paus Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio dan berubah menjadi Fransiskus karena menjadi nama Paus. Di awal hidupnya, Bergoglio adalah seorang biasa. Ia belajar di universitas dan mengambil jurusan teknik kimia. Saat dia masih muda, dia belum merasakan kedekatannya kepada Gereja dan Tuhan. Saat dia meranjak dewasa, ia memiliki kekasih dan berencana untuk menikahinya. Sesaat sebelum pernikahan itu terjadi, tergerak hati Bergoglio untuk memasuki Gereja dan mengaku dosa serta berdoa. Di saat itu juga, dia tergerak untuk menjadi Imam dan membatalkan pernikahannya tersebut.

Setelah dia ditahbiskan, Bergoglio banyak merantau dan berkarya di mana-mana. Suatu saat, dia terpilih untuk menjadi seorang Kardinal yaitu kepala uskup dari suatu negara. Bergoglio merasa sangat terbebani dengan panggilan tersebut karena dia merasa tidak pantas akan jabatan tersebut. Saat mendengar bahwa Paus Yohanes Paulus ke-2 telah meninggal, terjadilah Konklaf yang diartikan sebagai ajang pemilihan Paus baru. Di sana, Bergoglio bertemu dengan kardinal-kardinal lain dan saling bertukar pikiran.

Paus Fransiskus mungkin terlihat sangat sibuk dan serius, namun faktanya Paus Fransiskus adalah pribadi yang unik. Dia memiliki lagu favorit Dancing Queen dan dia sangat menyukai permainan sepak bola dikarenakan dia berasal dari Argentina. Selain itu, Bergoglio juga terkenal dengan kesederhanaannya sebagai seorang imam. Bergoglio adalah figur yang luar biasa. Ordo pilihannya adalah Serikat Yesus yang memiliki santo pelindung Ignasius Loyola. Dalam ordo Serikat Yesus diajarkan untuk selalu berefleksi dari pengalaman yang positif maupun negatif. Kerendahan hati Bergoglio terbentuk dari adanya rutinitas refleksi itu sendiri.

Pada Konklaf, Bergoglio tidak berencana untuk terpilih menjadi seorang Paus karena di dalam hatinya dia ingin untuk mengundurkan diri menjadi seorang Kardinal. Selama proses pemilihan, Bergoglio terus menegaskan kepada kardinal lain bahwa dia tidak menginginkan posisi tersebut. Pada akhirnya, yang terpilih menjadi Paus adalah Paus Benediktus ke-16. Paus Benediktus adalah saingan terberatnya Bergoglio dalam pemilihan Paus baru itu sendiri. Setelah Paus Benediktus ke-16 terpilih, Bergoglio langsung memberikan surat pengunduran dirinya sebagai seorang Kardinal. Awal masa jabatan Paus Benediktus ke-16 tidak terlalu baik bagi Gereja Katolik; banyak yang melihat sisi negatif Paus Benediktus ke-16. Saat Paus Benediktus mendapatkan surat pengunduran diri Bergoglio, dia menolak karena dia masih membutuhkan Bergoglio untuk melanjutkan karyanya sebagai seorang Kardinal. Penolakan yang lama ini membuat Paus Benediktus berpikir kembali atas jabatan Paus yang dia miliki itu. Paus Benediktus mulai berpikir bahwa Bergoglio dapat menjadi Paus yang lebih cocok dibandingkan dirinya sekarang.

Keputusan terakhir dari Paus Benediktus adalah untuk menggagalkan pengunduran diri Kardinal Bergoglio dan juga mengundurkan diri sebagai seorang Paus. Dia menginginkan Konklaf kembali dilakukan sehingga dapat terpilihnya Paus baru yang lebih cocok untuk memimpin Gereja Katolik. Keputusan tersebut mengguncangkan dunia. Konklaf pun terjadi dan tentu hasil akhir yang telah dipikirkan dan diharapkan orang-orang adalah Kardinal Bergoglio yang terpilih. Kejadian tersebut sangat menyentuh hati Kardinal Bergoglio karena beban dan tanggung jawab yang perlu dilalui oleh dirinya sangat banyak dan berat. Dia mengatakan kepada dirinya, "Jika ada tetesan air mata, biarkan tetesan itu adalah tetesan kebahagiaan." Publikasi dirinya kepada dunia sangat sederhana tanpa menggunakan mozzetta merah, salib mewah, dan sepatu merah. Dia menjadi Paus pertama yang melakukan hal tersebut.

Nilai-nilai yang Dapat Dipetik dari Kisah Paus Fransiskus:

  1. Kerendahan Hati
    Paus Fransiskus menunjukkan bahwa jabatan tinggi dalam Gereja tidak menjadikan seseorang lebih besar daripada yang lain. Ia tetap sederhana dan rendah hati bahkan setelah menjadi Paus.

  2. Refleksi Diri
    Tradisi refleksi dalam Serikat Yesus mengajarkan kita bahwa setiap pengalaman---baik positif maupun negatif---dapat menjadi sarana pertumbuhan spiritual dan pribadi.

  3. Panggilan Sejati Muncul dari Proses
    Bergoglio tidak langsung terpanggil menjadi Imam atau Paus; ia melewati proses pencarian, pengalaman pribadi, dan bahkan hampir menikah. Ini menunjukkan bahwa panggilan hidup sejati bisa datang kapan saja dan dari mana saja.

  4. Tanggung Jawab dan Keberanian
    Meskipun awalnya menolak, Bergoglio menerima tanggung jawab besar menjadi Paus karena menyadari bahwa panggilan itu bukan tentang dirinya sendiri, melainkan tentang pelayanan kepada sesama dan Tuhan.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun