Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Koleksi Pakaian Lama Ada yang Masih Saya Kenakan dan Beberapa Dilungsurke kepada Anak

3 Desember 2020   14:53 Diperbarui: 3 Desember 2020   14:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: realgood.id

Kuliah pada tahun 2000an pastinya beda dengan saat ini. Zaman dulu masih lekat dengan komputer Pentium 3 atau 4. Bahkan kalau tak memiliki komputer, mahasiswa mengandalkan rental komputer.

Kalau ada mahasiswa yang malas mengetik, ya nulis tangan lalu bawa ke rental komputer. Di sana ada pemilik atau pegawai rental yang siap sedia mengetikkan. Tentu dengan tarif yang berbeda antara mengetik sendiri atau mengandalkan pegawai atau pemilik rental.

Seluk beluk perkuliahan era milenium, sangat mengesankan. Selain berkaitan dengan teknologi dalam pengerjaan tugas kuliah, mode pun turut mewarnai mahasiswa zaman old. Hihihii...

Bagaimana mode pakaian zaman awal milenium? 

Kalau mengingat atau melihat foto jadul, cara saya berpakaian sendiri tak begitu jauh dengan saat ini. Pakaian tak terlalu ketat, namun saya anggap trendi untuk ukuran waktu itu. Tapi kalau dilihat zaman now, pasti terlihat kuno.

Dari beberapa pakaian saat mahasiswa dulu, ada beberapa yang masih saya kenakan sampai saat ini. Pakaian itu lebih sering saya kenakan saat berada di rumah. Alhamdulillah masih muat pakaiannya. Ya meski agak kuno tapi tetap muat itulah yang menjadi nilai lebih.

Postur tubuh yang relatif ajeg ---kecuali ketika hamil dan menyusui--- membuat saya tetap nyaman mengenakan pakaian jadul. Postur tubuh yang membuat iri teman-teman, patut saya syukuri.

Hanya saja, agak risih juga kalau mengenakan saat kerja. Mungkin seiring pertambahan usia, saya mulai menganggap pakaian rapi itu pakaiannya panjang. 

Paling tidak untuk pakaian atasan panjangnya sampai lutut untuk saat ini. Kalau dulu, pastinya tak seperti sekarang. Karenanya ada beberapa pakaian lama yang masih bagus saya lungsurke---diberikan untuk dikenakan lagi--- ke anak sulung saya.

Kenapa harus dilungsurke? Pertama karena masih layak pakai. Itu alasan utama. Warna belum pudar dan jahitan masih rapi. Kalau pakaian sudah terkoyak, tak mungkin saya lungsurke. Malu-maluin. Hehehe...

Kedua, ukuran pakaian saya muat untuk anak sulung. Meski masih agak kedodoran, tetapi dia nyaman dengan pakaian itu. Malah dia senang karena sebentar lagi tinggi badannya akan nyalip tinggi badan ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun