Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Hari Guru Nasional, Sudahkah Anda Ucapkan Ini kepada Mereka?

25 November 2020   08:05 Diperbarui: 25 November 2020   08:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tribunnews.com

Hari ini para guru memperingati Hari Guru Nasional. Peringatan yang dilakukan pada masa pandemi ini tentu akan berbeda. 

Apabila tahun-tahun sebelumnya para guru melaksanakan upacara baik di sekolah maupun lapangan atas undangan dari Korwilbiddik atau Dinas Pendidikan.

Kini para guru hanya melaksanakan upacara secara virtual. Apalagi musim penghujan seperti ini, upacara virtual memang lebih tepat menjadi pilihan.

Di hari istimewa bagi para guru ini berbagai ucapan di media sosial bertebaran. Mulai dari WhatsApp, Facebook, dan sebagainya. 

Ada rasa bangga, hari sekaligus prihatin karena tugas guru kian berat di masa pandemi ini. Namun Alhamdulillah tugas berat itu sedikit berkurang karena bantuan para orangtua siswa.

Jika kita menyadari betapa besar bantuan orangtua dalam proses pembelajaran daring atau belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh maka ucapan selamat hari guru kita persembahkan untuk mereka.

Pagi ini, saya mengirimkan ucapan itu untuk para orangtua lewat WA Grup Paguyuban Orang Tua Siswa. 

Selamat pagi, ibu-bapak. 

Selamat Hari Guru untuk njenengan semua. Ibu dan bapak adalah guru yang utama bagi anak saat di rumah.

Terimakasih telah mendampingi para siswa saat belajar di rumah. 

Bagi saya ucapan sederhana seperti itu tidak salah jika dikirimkan kepada para orang tua. Jangan karena status resmi sebagai guru, lalu tak mau mengakui peran besar orang tua siswa yang turut mencerdaskan generasi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun