Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berharap pada Gadis yang Kukawal Tujuh Tahun Lalu

21 Juni 2020   06:10 Diperbarui: 19 Juli 2020   08:03 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kabarhandayani.com

Lebaran menjadi sebuah kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di dunia. Akupun merasakan hal yang sama. Berbahagia karena bertemu sanak famili yang merantau ke kota metropolitan. Ada kisah seru dari mereka dalam kesehariannya.

Namun kebahagiaanku menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat saat mereka mengolok-olokku. Berawal dari keluhan ibu yang ingin aku segera menikah.

"Adhimu golekno calon kuwi, mas Cahyo..." ucap ibu kepada mas Cahyo. Mas Cahyo itu saudara sepupuku. Putra dari pakdhe Bejo.

Aku tersenyum kecut. Selepas ucapan ibu pastilah mas Cahyo membully habis-habisan.

"Kulihat kamu ganteng. Tapi ternyata masih kuper juga ya!"

Mendengar Bullyan itu, saudara lain dan keponakan ikut-ikutan ngerjain juga.

"Om ganteng, cepet nikah. Biar aku yang ngipasi nanti," celoteh Nur, ponakanku, yang kini duduk di SD kelas I.

Tapi dengan celotehan itu, aku bisa memutus rantai bully-an mereka. Tanganku turun tangan, mencubit keras lengan Nur. Menangislah keponakanku yang lucu dan menggemaskan itu.

**

Aku termasuk lelaki yang sulit mengenal perempuan. Sampai usia menginjak kepala tiga, aku masih santai sendirian. Aku akui itu.

Saat kuliah dulu, rasanya muak ketika melihat teman perempuan di kampusku sering kongkow-kongkow, dandan, memikirkan penampilan yang trendi dan kekinian, sibuk ke sana-kemari. Perkara kuliah mereka santai banget. Kupikir, kalau mereka santai kuliah, gimana nanti pas punya suami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun