Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perubahan yang Terjadi Selama WFH

1 April 2020   14:17 Diperbarui: 1 April 2020   14:17 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: digtara.com

Wabah Virus corona sampai saat ini selalu menghantui para warga. Rasa was-was sudah tentu menyelinap di hati ketika mau bepergian. Sungguh tak nyaman. Padahal setiap hari kita memiliki kebutuhan pangan yang harus dipenuhi.

Di kampung saya ada satu pasar tradisional, yaitu Pasar Gondang yang biasanya beroperasi saat pasaran Kliwon ---karenanya disebut juga Pasar Kliwon---. Oleh pemerintah desa, pasar Gondang atau Pasar Kliwon ditutup untuk sementara waktu.

Tentu para pedagang dan warga sekitar yang biasa belanja di pasar tradisional akan sedikit terganggu dalam mencari nafkah ataupun memenuhi kebutuhan sayuran dan bahan makan lainnya.

Akibatnya hal ini dimanfaatkan oleh pedagang sayur keliling untuk tetap beroperasi setiap hari. Dia rela berbelanja ke pasar di ibukota kabupaten demi membantu warga. Cerdasnya pedagang sayur keliling di kampung saya, mempersilakan warga untuk menuliskan sayuran dan keperluan lain untuk dibelanjakan. Pemesanan bisa lewat WA.

Saya pribadi akhirnya merasa tak perlu khawatir untuk memenuhi kebutuhan pangan untuk beberapa hari. Setelah persediaan sayur dan lainnya menipis, saya bisa pesan lagi kepada pedagang keliling tadi.

Ya cara belanja sayuran saat ini yang paling aman ya lewat belanja online ala pedagang sayur kampung. 

Selain dalam hal pemenuhan sayur dan bahan makanan lewat pedagang sayur tadi, saya yang jarang beraktivitas di dapur karena aktivitas dan rutunitas di sekolah, sejak WFH jadi sering menyiapkan makanan untuk keluarga. Tentu hal itu saya nikmati. Memasak untuk suami dan anak-anak menjadi kepuasan tersendiri. Ya meski terkadang karena tugas WFH untuk para siswa, akhirnya membuat saya terkadang tidak konsentrasi memasak. Gosonglah masakan saya. Heee.

Akan tetapi bukan saya saja yang mengalaminya. Seorang kenalan saya, juga mengalami hal serupa. Dia sedang menyiapkan cemilan, menggoreng pisang. Namun karena aktivitas sebagai guru yang mengajar jarak jauh, ketika menggoreng pisang, dia nyambi membalas pertanyaan siswa-siswanya. Alhasil, dinikmatilah masakan yang menghitam.

Screenshot chat dengan rekan. Dokpri
Screenshot chat dengan rekan. Dokpri
Itu sisi lain yang mungkin tak diketahui oleh para netizen hingga akhirnya begitu mudahnya menghakimi guru dengan beberapa hal yang kurang pas.

Tak apa. Hidup terus berjalan. Mengajar, memenuhi kebutuhan makan, dan mendidik anak sendiri yang juga belajar jarak jauh juga tetap jalan. 

Tentu saya, atau teman saya ingin segera kasus corona ini segera berlalu. Agar kami bisa beraktivitas di kelas dengan lancar. Apalagi saat ini mendekati Penilaian Akhir Semester atau Ujian Akhir Semester. 

Beban berat kami tanggung setiap hari. Mengajar seolah tak mengajar jika dilihat orang lain. Tetapi kami tetap memompakan semangat untuk diri sendiri, siswa dan orangtua siswa demi tercapainya pembelajaran sampai akhir semester ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun