Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seperti Kekasihku yang Dulu

17 September 2019   05:25 Diperbarui: 17 September 2019   05:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: suara.com

Perempuan di sampingku hanya diam. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini. Marahkah, cemburukah atau perasaan lain yang tak bisa kutebak.

Tiba- tiba aku merasa bersalah dan menyesal telah bercerita sesuatu yang bisa saja mempertaruhkan hubunganku dengan perempuan ayu di sampingku. 

Aku sendiri tak paham dengan diriku sendiri, mengapa harus melakukan hal bodoh. Untuk menguji cintanya, membuatnya cemburu atau bagaimana, aku tak tahu.

Aku merasa selama berumah tangga dengannya tak ada tanda- tanda rasa cemburu dalam diri perempuanku. Mungkin dia sudah membunuh segala rasa cemburu, setelah dulu kupernah marah karena dia cemburu pada teman pelatihanku. Padahal temanku itu sudah termasuk berusia di atasku. Mana mungkin aku tertarik padanya.

Mungkin juga saking pekanya terhadap bahasa perempuan, perempuanku marah dan cemburu buta. Dia sendiri pernah mengatakan kalau bahasa yang digunakan temanku mengarah ke rasa tertarik padaku. Ah...kurasa perempuanku terlalu mengada- ada.

Aku tak percaya pada dugaannya. Toh kuanggap temanku itu sebagai kakakku. Namun ketika kuyakinkan seperti itu, rasa cemburu perempuanku semakin besar. 

Akhirnya di depan matanya, ku banting HP- ku. Biar dia puas karena tak ada seorang pun yang bisa menghubungiku, termasuk perempuanku itu. 

Air mata mengalir di kedua pipinya. Tak kuhiraukan tangisnya. Aku pergi dari rumah untuk menenangkan diri. Aku juga ingin dia introspeksi diri. 

*

Kutahu dia bertahan meski sakit hati atas perlakuanku dulu demi jagoan kami. Hingga cintanya begitu hambar kurasakan.

Kuajak dia untuk refreshing di beberapa tempat wisata, tak jua membuat senyum tulusnya merekah. Kalaupun tersenyum atau tertawa, hanya karena tingkah laku jagoan kami. Sampai aku bingung, bagaimana untuk membuatnya tersenyum lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun