Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mengenang Masa Lalu

6 Agustus 2019   05:45 Diperbarui: 6 Agustus 2019   05:51 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya

Dalam perjalanan kembali ke kampus, tak henti- hentinya aku mengenang akan kisahku dari awal kuliah hingga kini. Tadi aku begitu nekat mengajak Sherly untuk melangkah ke jenjang hubungan yang serius.

Kalau mengingat sejarah kelam masa kuliahku, rasanya tak mungkin aku meluluhkan hati Sherly. Aku dan dia bagaikan langit dan bumi. Tentunya dia langitnya, aku si bumi. Begitu njomplang prestasi akademik kami.

Namun kurasa ada tangan Allah yang mengatur hidup manusia, termasuk aku, manusia yang sering seenaknya menjalani hidupku. Seolah dunialah yang harus takluk dan menuruti keinginanku. Bukan aku yang mengikuti dunia.

Ya. Dulu aku begitu congkaknya berhadapan dengan orang lain. Aku hanya mengejar kesenanganku. Seolah semua kesenangan yang kudapat dan kunikmati dari harta orangtuaku akan abadi selamanya.

Aku yakin jika Sherly mengetahui kisahku dulu, pasti dia ilfil duluan. Aku begitu menyebalkan bagi teman- temanku. Nyaris tak ada yang mau secara ikhlas berkawan denganku. Rata- rata mereka berteman dengan fasilitas dan uang dari dompetku.

Lama kelmaan aku merasa dimanfaatkan. Aku jadi benci dengan semua temanku. Akhirnya pada masa- masa kuliah aku lebih senang menyendiri. 

Terjerumuslah aku ke sebuah hobi yang sebenarnya tak begitu buruk. Namun cukup membuat kuliahku morat- marit. Apalagi kalau bukan memancing. Pastinya  aku bisa lupa waktu, termasuk lupa makan, minum dan lebih parah aku lupa shalat.

Kalau ingat akan itu, dadaku terasa sesak. Aku begitu bodoh. Kusia- siakan waktu dengan hal negatif.

Sampai akhirnya Nita menemuiku. Dia merasa kesal padaku. Gara- gara aku sahabat dekatnya sakit hati. Aku harus mengobati sakit hatinya dengan kuliah.

Aku sebenarnya tak begitu ingat siapa sahabat dekat Nita. Namun setelah ciri- cirinya disebutkan, mau tak mau aku menuruti keinginan Nita. Sahabat Nita itu ya Sherly. Sebuah nama yang harus kuingat sampai kapanpun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun