Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel | Keluarga Kupu-kupu

19 Januari 2019   11:19 Diperbarui: 19 Januari 2019   11:24 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah taman mawar yang luas, terdapat keluarga kupu-kupu. Mereka terbang ke sana-kemari. Hinggap dari satu mawar ke mawar lainnya. Berharap bisa menikmati manisnya madu pada mawar- mawar yang sedang bermekaran.


" Manis sekali madumu, mawar cantik...", Ucap kupu-kupu.


" Iya. Aku tiap hari disirami Pak Tohir. Dulu tanah tempat aku berdiri ini juga diberi pupuk. Biar aku subur dan cepat berbunga...", Jawab Mawar cantik itu.


" Bolehkah aku tiap hari minta madumu hai, mawar?"


" Boleh saja, kupu-kupu. Kau boleh menikmati madu sesukamu asal kau minta izin dulu kepadaku". Kupu-kupu itu sangat bahagia. Dia bisa kenyang dengan menikmati madu mawar yang baik hati itu.


" Tetapi aku punya syarat lain, kupu-kupu..."


" Syarat apa, mawar?"


" Kalau kau bertelur dan telurnya berubah menjadi ulat, daunku jangan kau habiskan ya. Biar aku tetap cantik..."


" Oke, mawar..."


***
Akhirnya kupu-kupu bertelur di sekitar taman. Kebetulan di sana ada beberapa pohon jati yang hijau. Tak berapa lama telur- telur kupu-kupu itu menjadi ulat. Tetapi ulat-ulat itu khawatir bila setelah berubah menjadi kepompong maka manusia akan memburunya.


" Kita hidup di tempat orang yang suka makan kepompong. Kita harus bagaimana ya...?", Tanya salah satu ulat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun