Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banjir di Negeri Antah Berantah

28 Februari 2020   14:55 Diperbarui: 28 Februari 2020   15:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di negeri AB (Antah Berantah), tadi malam, saya yang adalah gubernur di negeri AB, memutuskan sudah waktunya untuk tampil di TV. Semua kritik harus dijawab, terutama kritik tentang banjir, semua makian harus ditanggapi. Keterlaluan, masa saya, seorang gubernur dituduh ingkar janji, emangnya gue janji apa sama lhoe, ketemu aja nggak pernah. Lagi pula gubernur diplesetkan menjadi gabener, wah, sialan amat.

Di bawah kilatan blitz, baju batik cerah, senyum, kacamata. Bagi kalian semua, ahli hidrologi beneran, yang merasa lebih ahli dari ahli, yang pura-pura ahli, aku heran deh. Bagaimana mungkin kalian tidak bisa paham, bahwa negeri AB ini akan, pasti, dan harus banjir sepanjang masa, kalian tidak bisa paham hal itu? ... dungu kalilah kalian ini. Ketika loe berdiri di sini, muka loe itu sejajar dengan garis datar permukaan laut, paham? kebanyakan sungai, di hilir harus dipompa biar airnya pergi ke laut.

Jadi, kalau di masa lalu ada gubernur yang berjanji membuat AB bebas banjir, pasti itu pembohong. Atau kalau di masa depan ada calon yang menjanjikan membebaskan AB dari kutukan banjir, pasti pembohong juga. Banjir itu bukan kutukan, itu berkah. Negeri AB akan, pasti, dan harus banjir. Lalu apa yang kalian tuntut, naturalisasi? .... kalian paham apa itu naturalisasi? Itu dari akar kata "natural" yang ditambah dengan imbuhan "isasi" untuk menekankan aksi, yaitu mengembalikan ke sifat paling alami (natural).

Kalian tahu apa sifat alami air, yang sesuai dengan sunnatullah? .... mengalir dari tempat lebih tinggi ke tempat lebih rendah, siswa SD yang sering bolos saja bisa paham itu. Mana tempat paling rendah? .... negeri AB ini ... negeri AB ini ... ini tempat paling rendah. Kalian tau kan itu? Jadi, sesuai sifat alami (sifat paling natural) air, AB akan, pasti, dan harus banjir. Itulah yang dimaksud dengan NATURALISASI ....... dan dalam hal ini, tidak ada yang bisa melebihi prestasi saya tentang menaturalisasikan negeri AB ini, baik gubernur sebelumnya maupun gubernur masa datang. Hanya dua bulan, banjir 4 kali menunjukkan gubernur telah berhasil mengembalikan negeri AB ini ke sifat air yang paling alami.

Apa lagi yang kalian minta? Lalu kalian yang tinggal di daerah KG (Kaki Gajah), mulutmu protes karena rumah loe kebanjiran? .... dimana otakmu kau taruh. Dahulu kala KG itu rawa-rawa, itu menjadi tempat istirahat semua air, dari gunung atau dari hujan, sebelum pergi ke laut. Dan loe datang ke sana, loe bangun rumah, dan ketika rumahmu banjir loe salahkan gue? egois banget lhu. Loe pingin gue datang ke tempatmu, membawa pompa, ember dan pel buat ngeringin banjir di rumahmu, mampus aja loe, emang loe itu siapa?

Hei lhu yang teriak banjir, padahal rumah loe tidak kebanjiran, atau bahkan loe tidak tinggal di AB, dasar sirik dan hati penuh benci. Loe mampaatin banjir untuk memaki gue, ya kan?. Aku mengunjungi daerah yang benar banjir, bukan yang pura-pura banjir. Loe tau sambutan mereka? .... luar biasa. Banjir, buat mereka, itu mempererat silaturahmi. Gegara banjir, alhamdulilah kami seketurunan jadi berkumpul di rumah engkong.

Situasi kek gini itu sudah lama tidak terjadi, engkong senangnya minta ampun, kata mereka. Nasi kotak ditambah satu botol air mineral cukup untuk membuat kegembiraan yang meluap. Bayangkan perasaan bangga itu, makan bersama gubernur, nyanyi bersama gubernur, menari dan joget di samping gubernur, selfie-selfie lagi, goodbener, kata mereka. Merekalah yang paham betul arti naturalisasi itu, sedangkan loe? ... jidat aja yang loe licin-licinin, tapi naturalisasi tidak paham-paham.

Ini keterangan terahir dari gue, naturalisasi itu artinya mengembalikan negeri AB sebagai limpasan air sebelum ke laut, dan itu artinya negeri AB akan, pasti, dan harus banjir ... titik. Loe paham ....? Baiklah, kepada sodara-sodara yang mengalami kebanjiran, tolong segera beritahu lokasi anda, berapa orang di sana, setinggi apa banjirnya.

Gubernur akan segera meluncur, membawa nasi kotak, kita makan bersama, main air bersama, nyanyi bersama, selfie-selfie, airnya surut sendiri kan?. ayo ... segera hubungi. Kriiiinggggg ....... ya halo. Halo pak gubernur, lokasi kami di JT (Jengkol Timun), kebanjiran pak, semata kaki di lantai dua. Kami ada 47 orang, tolong bawain 48 nasi kotak pak ya, saya pengen nambah soalnya. Ok ... ok .... tunggu banjirnya surut sampai tinggal selutut.

Kalau banjirnya setinggi sekarang, kita nggak bisa joged, ya kan?. Ok .. pak gubernur ... nanti saya kabari lagi, kalau saya tidak hanyut ya. Halo pak gubernur, kalau di tempat saya, banjir setinggi pinggang anak kecil. Oh ... ya .. kalau begitu saya segera meluncur. Tapi pak, anak kecil itu sedang manjat pohon kelapa di depan rumah. Busyet ... tunggu sampai surut ya. Kalian paham? ... ini negeri Antah Berantah. Di sini, banjir adalah kesenangan, dan juga kebahagiaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun