Mohon tunggu...
Jonathan Edward Ginting
Jonathan Edward Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menyukai Hukum dan Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Ambisi Jokowi: Dari Jakarta Ke Hutan, Demi Kota Impian Bernama Nusantara"

15 April 2025   03:47 Diperbarui: 15 April 2025   03:47 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kalau belum bangun kota di tengah hutan, apakah kamu benar-benar seorang pemimpin visioner?

Dari Jalanan Jakarta ke Jalan Tol Kalimantan

Presiden Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang doer---semua harus konkret, semua harus dibangun. Dari Solo sampai Jakarta, dari MRT sampai bendungan. Tapi kini, ambisinya menembus batas: membangun ibu kota baru di tengah hutan Kalimantan. Alasannya mulia: pemerataan pembangunan, mengurangi beban Jakarta, dan membangun peradaban baru.

Tapi, warga bertanya-tanya:

"Pak, ini beneran demi rakyat, atau demi legacy Bapak yang mau dikenang sampai kiamat?"

Nusantara: Kota Impian yang Lahir dari Beton dan PowerPoint

IKN digambarkan seperti kota impian: smart city, green city, futuristic city---pokoknya semua embel-embel yang cocok dijual di pameran teknologi.

Kita bisa membayangkan presentasi PowerPoint di istana:
100% energi hijau!
Kota tanpa kabel!
Transportasi tanpa sopir!
Burung enggang disuruh minggir karena nanti lewat kereta tanpa rel!

Tapi masalahnya, di balik ambisi megah ini, realitanya masih banyak yang kabur. Jalan sudah dibangun, tapi siapa yang akan tinggal di sana? ASN dipaksa pindah, tapi hatinya tetap di Jakarta.

Lingkungan: "Green City" yang Ditebang Dulu Baru Dihijaukan

IKN disebut-sebut sebagai simbol cinta lingkungan. Tapi anehnya, hutan-hutan ditebang dulu untuk kemudian ditanami ulang. Katanya reboisasi, tapi kenapa lebih mirip renovasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun