Mohon tunggu...
Jonathan Jeremia Yauris
Jonathan Jeremia Yauris Mohon Tunggu... Mahasiswa - E11180162

Enthusiasm...

Selanjutnya

Tutup

Trip

GKI Pregolan Bunder, Gereja Cagar Budaya Surabaya

11 April 2021   17:55 Diperbarui: 16 April 2021   18:44 1884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber : dokumentasi pribadi)

GKI Pregolan Bunder, berdiri pada 11 September tahun 1881 dengan nama Gereja Gereformeerd Surabaya(GGS). GGS menyeragamkan namanya menjadi GKI Pregolan Bunder pada tanggal 11 September 1987.  Merupakan salah satu cagar budaya di Surabaya yang merupakan peninggalan dari jaman Belanda bergaya kolonial Empire Style yang berkembang dari tahun 1870-1900. Gereja ini berlokasikan di Jl. Pregolan Bunder no 36.

Gereja Gereformeerd Surabaya pada tanggal 11 September 1881 secara resmi dikukuhkan oleh de Christeijke Gereformeerde Kerk. Lalu pada tahun 1896, GGS diterima sebagai anggota dalam lingkungan Gereja-Gereja Gereformeerd di Nederland. Pada tahun 1913, GGS masuk dalam klasis Java. Pada tahun 1920, GGS masuk Klasis Batavia (Jakarta) dengan anggota Jakarta, Surabaya, Bandung. Dan pada tanggal 11 September 1987, menyeragamkan nama menjadi GKI Pregolan Bunder Surabaya.

GKI Pregolan Bunder ini merupakan bangunan yang terasa kuat sekali gaya kolonialnya dikarenakan bangunan yang sangat dipertahankan keasliannya dari jaman Belanda. Perubahan hanya terdapat pada penambahan Gedung yang menyatu dengan bangunan utamanya tetapi interior nya yang mengikuti jaman.

56139-2-6072ce92d541df4501698652.jpg
56139-2-6072ce92d541df4501698652.jpg
(sumber : dokumentasi pribadi)

Interior pada bangunan utama banyak yang tidak berubah seperti chandelier(lampu gantung) yang berada di tengah bangunan masih berfungsi secara normal dan lantai nya yang masih bertahan dan terasa seperti bangunan lama yang mungkin sudah sempat diganti tetapi tetap mengikuti tema kolonial. Lampu gantung terasa klasik dikarenakan pada saat itu lampu gantung merupakan lampu yang sedang trend yang menunjukkan bahwa terasa sekali gaya kolonialnya. Ruangan masih terasa sakral walaupun merupakan cagar budaya Surabaya yang masih mendukung kegiatan beribadah.

Walaupun merupakan bangunan lama, bangunan tidak terasa lembab dikarenakan angin yang keluar masuk lewat lubang yang berada atas kaca jendela yang bergaya Art Noveau khas Belanda yang merupakan jendela tanam. Suhu ruangan di dalam Gereja tidak terasa panas karena menggunakan AC. Pencahayaan di ruangan juga terasa lumayan terang karena menggunakan cahaya alami yang diteruskan melalui jendela dan ruangan kaca yang mendukung kegiatan beribadah dan terasa sakral.

img20210219120620-2-6072cf6d8ede4806ce2e4662.jpg
img20210219120620-2-6072cf6d8ede4806ce2e4662.jpg
(sumber : dokumentasi pribadi)

Dikarenakan perkembangan jaman, terdapat tambahan barang-barang yang mengikuti jaman seperti ruangan kaca yang berfungsi sebagai ruangan tambahan jika ruangan utama penuh, layar TV besar yang menampilkan lirik lagu. Untuk teknologi, banyak teknologi yang dipakai untuk mengikuti perkembangan jaman contohnya TV untuk menampilkan lirik lagu, equalizer untuk mic pengeras suara dan terdapat komputer untuk mengatur slideshownya

s-18587669-2-6072d0038ede481c8d39db24.jpg
s-18587669-2-6072d0038ede481c8d39db24.jpg
(sumber : dokumentasi pribadi)

Gereja GKI Pregolan Bunder memiliki 3 jadwal beribadah yaitu jam 06.30, 10.00, dan 17.00 WIB. GKI Pregolan Bunder juga memiliki perkumpulan bagi para anak-anak yaitu sekolah minggu(SD1-SD6), remaja(smp-umur20an), dan pemuda(umur 20 keatas). Jadwal persekutuan nya hanya ada pada jam 10.00 WIB. Di GKI Pregolan Bunder terdapat banyak fasilitas yaitu Gedung Serbaguna, Poliklinik, Perpustakaan, toko buku religi yang dapat membeli buku religi dan kantin yang biasanya merupakan tempat berkumpulnya para jemaat setelah beribadah dan dapat makan disitu. Saat ini terdapat kurang lebih 500 jemaat yang beribadah di GKI Pregolan Bunder yang berada di Gedung utama belum terhitung pemuda dan remajanya.

Di kala pandemi COVID-19 ini, Gereja Pregolan Bunder mengadakan ibadah secara online yaitu lewat youtube live dan hanya petugas yang bertugas datang ke lokasi. Kurang lebih terdapat 15 orang yang mendatangi gereja. Sebelum masuk kedalam gereja, petugas di cek terlebih dahulu suhu tubuhnya lalu mencuci tangan di wastafel yang sudah tersedia di depan gereja baru diperbolehkan masuk ke dalam gereja.

Fakultas Seni dan Desain, Jurusan Desain Interior, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun