Mohon tunggu...
Jon Hutapea
Jon Hutapea Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontroversi Buya Syafi'i dan Bahaya Sengkuni Bagi Jokowi

22 November 2016   13:50 Diperbarui: 22 November 2016   13:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: http://teknologitpa.blogspot.co.id/

Sosok yang satu ini memang kontroversial, Syafii Maarif namanya, atau sering dipanggil Buya Syafii. Saat ribut persoalan calon Kapolri, Buya Syafii yang dipercaya menjadi Ketua Tim Independen membocorkan hasil rekomendasi kepada Jokowi.

Lalu, terkait dengan kasus hukum yang menimpa Ahok. Buya mengambil sikap berbeda dengan banyak ulama, dan MUI. Itulah Buya Syafii, sosok yang tidak lepas dari kontroversi dan berani berbeda pendapat.

Ada hal yang menarik dari ucapan Buya pada awal tahun 2015 yang lalu, saat kisruh calon Kapolri itu Buya mengaku kalau ada oknum yang berpengaruh memberikan tekanan. Maksud Buya ini sangat jelas, tekanan ditujukan kepada Jokowi.

Buya mengaku tidak tahu nama-nama oknum tersebut. Tapi melihat bagaimana dia memberikan tekanan kepada Presiden, tidak salah Buya menyebut sosok yang berpengaruh dan besar kemungkinan mempunyai akses ke Jokowi, baik langsung atau melalui perantara.

Buya juga menyebutkan tekanan yang diberikan kepada Jokowi dari seluruh penjuru angin. Maksud Buya ini sangat jelas, bahwa dari sekeliling Jokowi memberikan tekanan.

Apakah oknum yang dimaksud Buya itu adalah Sengkuni ?. Sengkuni merupakan tokoh perwayangan, orangnya mempunyai ciri fisik seperti ini cenderung berbuat licik, senang menipu, munafik, senang memfitnah, senang menghasut, senang mencelakakan orang lain, dan iri hati. Sengkuni dikenal juga sebagai pengemong atau penasihat, terutama tentang hal-hal pemerintahan bagi para Kurawa dalam memerintah Astinapura.


Jika memang benar, artinya itu sangat berbahaya bagi Jokowi dan Indonesia. Karena dalam pernyataannya, Buya menyebutkan kalau Jokowi agak terlambat. Seharusnya ditolak sebelum diajukan ke DPR. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.

Pernyataan Buya ini menarik dibahas. Artinya sebelum mengajukan seseorang untuk menjabat posisi strategis, tentu seorang Presiden telah mendapatkan informasi yang lengkap, tentang sosok yang dia pilih. Jangan-jangan informasi yang diberikan kepada Jokowi dulu itu, juga berasal dari Sengkuni ?.

Para Sengkuni hanya ingin tujuan mereka tercapai, tidak peduli dengan orang lain. Kalau harus mengorbankan atau menjatuhkan orang, Sengkuni akan melakukannya. Makanya pernyataan Buya tersebut memperkuat adanya dugaan keberadaan Sengkuni disekitar Jokowi.

Atau bisa juga Sengkuni yang membisikkan kepada Jokowi agar segera mencopot jabatan Sutarman dari Kapolri. Padahal masa pensiun Jendral bintang empat tersebut masih panjang, dan sangat terkesan terburu-buru. Apa yang ditakutkan Sengkuni jika Sutarman tetap menjabat sebagai Kapolri beberapa bulan lagi, atau Sutarman sedang mengusik keberadaan Sengkuni ?.

Melihat perkembangan terkini, dengan manuver politik yang dilakukan Jokowi. Apakah itu juga masukan dari Sengkuni ?. Pernyataan Jokowi yang masih bersikukuh menyebutkan ada pihak yang menunggangi aksi 411, dan itu aktor-aktor politik makin menimbulkan pertanyaan. Siapa sosok yang dimaksud oleh Jokowi, dan itu bisa menjadi fitnah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun