Mohon tunggu...
Cerita Wanita
Cerita Wanita Mohon Tunggu... Freelancer - By Kintan Prabaningrum
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Love FOOD, TRAVEL, MOVIE, LIFESTYLE. Selamat menikmati tulisan saya teman-teman^^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19 di Surabaya Tinggi, Tim Medis Mendapat Fasilitas Rumah Singgah

7 Agustus 2020   08:27 Diperbarui: 7 Agustus 2020   08:24 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Habitat For Humanity Indonesia

Tingginya kasus Covid - 19 di Surabaya rupanya berdampak pada kondisi para tim medis, yang merupakan garda terdepan dalam penanggulangan virus ini. Masyarakat yang terpapar Covid-19 mencapai ribuan orang, membuat tim medis harus berjuang dengan keadaan yang terkadang tidak mendukung, seperti peralatan yang kurang, jam istirahat yang semakin menipis sehingga kondisi fisik mereka pertaruhkan. 

Pemerintah kota Surabaya tidak berhenti melakukan upaya, mulai dari melakukan tes masif secara rutin kepada seluruh masyarakat untuk memetakan pasien positif, melakukan tracing, termasuk isolasi dan terapi.

Belum lagi adanya perlakuan oknum masyarakat yang justru menjauhi dan memprovokasi agar para tim medis tidak berada di lingkungan mereka, membuat keadaan semakin sulit. Untuk itu, Habitat for Humanity Indonesia bekerjasama dengan OPPO Indonesia untuk menyediakan rumah singgah bagi para pejuang medis. 

Menyadari bahwa para pejuang medis menjadi ujung tombak penanganan Covid - 19, para tim medis ini bahkan berusaha menelan pahit demi terus berjuang menyembuhkan para pasien. 

Perjuangan yang tanpa menyerah itu diungkapkan oleh seorang perawat yang bertugas menangani pasien Covid-19 di RS dr. M. Soewandhie dalam kisahnya, Wahyu menuturkan, saat pulang ia harus menerima deskriminasi dari para tetangganya. 

"Jangan dekat-dekat dengan dia", bisik-bisik seperti ini sering saya dengar dari tetangga ketika pulang ke rumah. Hal itu mengganggu ketenangan pikiran dan kenyamanan saya saat beristirahat di rumah. Meskipun sudah melakukan protokol kesehatan, tetap ada rasa khawatir ketika saya berdekatan dengan anak saya yang masih kecil." ungkap Wahyu.

Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan para pejuang medis, tempat singgah dipilih di hotel yang telah menerapkan standar prosedur operasional sesuai dengan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, penyediaan cairan hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan baik di kamar maupun diseluruh lingkungan hotel secara berkala. Asupan gizi makanan dan minuman juga disiapkan dengan baik.

"Kami akan terus mendukung upaya pemutusan rantai penyebaran virus Covid-19 di Surabaya. Kami percaya dengan dengan adanya tempat singgah, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dapat kuat dan bertahan untuk memerangi Covid-19 dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga, merawat dan menyembuhkan pasien sampai pandemi ini usai." Tutup Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto.*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun