Mohon tunggu...
Joko Buwono
Joko Buwono Mohon Tunggu... -

Sedang mencoba menjadi pemerhati masalah-masalah sosial kemasyarakatan, terutama yang terkait dengan hak-hak konsumen ... hopefully it is working.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mbak Pipik, Sabar Ya....

19 Oktober 2013   10:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:20 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba saya merasa prihatin dengan apa yang menimpa mbak Pipik (istri almarhum Ustadz Jefri - Uje) yang diperlakukan (baca dizolimi) melalui ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh mantan kakak ipar (Sdr. Aswan - mungkin baik disebut mantan kakak ipar, karena jika ia benar-benar kakak ipar mbak Pipik, tentu ia tidak akan berperilaku demikian) terkait dengan masalah  pemugaran makam almarhum suaminya (saya tidak menyebutnya mantan suaminya, karena seluruh duniapun mahfum, bahwa pada saat berpulang ke Rahmatullah, alm. Ustadz Jefri beristrikan mbak Pipik ini. Sementara istilah cerai mati yang digadang-gadang oleh kakak/keluarga almarhum, memang merupakan kondisi real yang dialami oleh siapapun yang meninggal dan ia sudah berkeluarga, akan mengalami perceraian mati ini). yang menjadi keprihatinan saya adalah ucapan yang dilontarkan oleh keluarga/saudara kandung Almarhum Ustadz Jefri - yang mengaku pula sebagai ustadz. Ucapan-ucapan yang dilontarkannya itu jauh dari kesan bijaksananya seorang ustadz - dimana seorang ustadz membawa pesan nilai-nilai kebajikan Islam (nauzubillah). Apa diantaranya ucapan yang bernada arogan:

  • Perkara pemugaran makam - menyamakan almarhum ustadz Jefri setingkat wali
  • Mbak Pipik - selalu ditekankan sebagai seorang mantan istri yang sudah tidak memiliki hak apa-apa lagi terhadap makam (pengambilan keputusan terhadap makam) itu.
  • Massa dibelakangnya yang siap mendukungnya, jika terjadi apa-apa terhadap makam tersebut.
  • Mengabaikan peraturan daerah terhadap ketentuan pembangunan makam.
  • Pengabaian terhadap hak seorang wanita dan keluarganya - menyakiti perasaan seseorang yang notabene adalah istri adiknya sendiri.

Contoh arogansi yang diperlihatkan si ustadz ini, termasuk yang dibahas di tempat pengajian kami. Hasilnya:

  • Peserta pengajian wanita seluruhnya memperlihatkan kejengkelannya, kekecewaannya, serta kecemasannya terhadap pernyataan-pernyataan ustadz tersebut. Sebagai wanita, ajaran Islam yang dipahami mereka tidak seperti demikian. Yang dipahami adalah bagaimana sebagai suami istri, Islam mengajarkan kesetaraan, rasa saling tanggung jawab, rasa saling harga menghargai, saling hormat menghormati, untuk kemaslahatan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Hubungan suami istri tidak hanya didasarkan kepada hubungan fisik, dimana yang satu meninggal kemudian selesai begitu saja. Bukan begitu dan Nabi Besar Muhammad SAW banyak mencontohkan model hubungan yang baik, harmonis dan 'perfect' agar ditiru ummatnya. Sementara yang dikemukakan si Ustads tersebut adalah bertentangan dengan apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi SAW. Dan yang lebih mengkhawatirkan adalah jika pernyataan-pernyataannya itu akan dianggap kalangan awam sebagai bentuk ajaran Islam itu sendiri, sementara yang terjadi adalah lebih kepada perbedaan persepsi.
  • Ustadz ini perlu lebih banyak belajar mengaji dulu, mengaji bagaimana menyampaikan dakwah secara baik dan bijak (bukan hanya benar) sebelum menampilkan dirinya didepan publik dan nantinya berpotensi menyampaikan hal-hal yang akan menimbulkan banyak mudharat. Contoh dari hal ini antara lain pengabaian terhadap kemungkinan timbulnya sakit hati/perasaan mbak Pipik yang adalah istri dari adik kandungnya sendiri serta anak-anak almarhum. Walau secara hukum anak-anak tersebut masih layak masuk dalam perwalian, tetapi, si ustadz ini perlu tahu, bahwa mereka sudah berwujud manusia utuh, yang memiliki badan, jiwa, dan perasaan. Bagaimana perasaan mereka menonton/mendengar ucapan-ucapan pak denya yang ternyata tidak bijak. Menghina ibu kandungnya di depan umum (melalui media televisi) serta pengabaian atas hak mereka. Secara hukum, si ustadz ini perlu mengerti pula bahwa belum ada yang menyerahkan perwalian anak-anak almarhum ustadz Jefri kepada pak de nya ini. Penyerahan perwalian memerlukan prosedur hukum pula.
  • Ustadz ini tahu ilmu fiqih, tetapi tidak tahu bagaimana men-down to earth-kan ilmu tersebut, termasuk bagaimana menempatkan dalam kasus per kasus secara bijaksana. Sebagai istri, tentu mbak Pipik paham betul akan keseharian almarhum Ustadz Jefri, termasuk pesan-pesannya, keinginan-keinginannya. Yang menjadi perhatian kami disini adalah bagaimana si Ustadz yang notabene saudara kandung almarhum mengabaikan semua itu. Lihat saja bagaimana mbak Pipik, didalam pernyataan-pernyataannya, rupanya telah diberi pengetahuan agama yaitu bagaimana bentuk makam muslim yang sederhana, yang sesuai dengan syariah Islam. Dan yang perlu digarisbawahi di sini adalah bahwa almarhum Ustadz Jefri pernah berpesan kepada mbak Pipik, bagaimana makam yang diinginkan oleh almarhum jika kelak almarhum berpulang ke Rahmatullah terlebih dahulu. Kami menilainya bahwa ini adalah sebuah amanah. Dan seharusnya, keluarga almarhum yang arogan itu melihat ini sebagai pengetahuan dan amanah yang harus dilaksanakan. Amanah almarhum seharusnya dijalankan.
  • Ustadz ini melawan hukum/peraturan agama. Yaitu dengan memugar makam dan membangunnya dengan tidak seperti yang diperintahkan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Nabi SAW tidak menganjurkan bentuk makam yang demikian.
  • Ustadz ini melawan hukum positif/peraturan pemerintah. Pemerintah DKI sudah menetapkan aturan tentang pemakaman di pemakaman umum karet. Tanpa berkonsultasi dengan pihak pemda, keluarga Ustadz ini memugar makam tersebut tanpa mengindahkan aturan serta ketentuan yang berlaku.

Sekedar tambahan, dapat kita simak beberapa pendapat terkait hal ini: "Mungkin karena punya idola banyak. Makanya dipercantik tapi jangan berlebihan dari aqidah. Keberatan istri dipertimbangkan. Karena sudah ada yang tidur di sana sejak Uje meninggal...." [KH Amidhan - Ketua MUI, sumber: Merdekadotcom "Kalau membangun saya tidak setuju karena bertentangan dengan ajaran nabi. Diratain saja lah, bagusan kan kalau di kasih rumput," [KH. Ali Mustafa Yakub - Imam Masjid Istiqlal, source: liputan6dotcom "(sebaiknya makam Uje dibangun sesuai) syariat agama dan sesuai keinginan almarhum, sebaiknya makam rata dengan tanah," [Opick - sahabat almarhum Uje, source: lifedotvivadotcodotid]. Jangan lupa pula kata-kata bijak yang perlu diperhatikan di sini, yaitu:

  • Dibalik kesuksesan seorang pria, terdapat peran wanita dibelakangnya, yang mendampinginya: Almarhum Ustadz Jefri, dapat menjadi besar dan terkenal serta bermanfaat bagi banyak orang, antara lain karena ada seorang Pipik yang mendampinginya.

Saran saya untuk pak Ustadz Aswan ini, banyak-banyaklah beristighfar akan apa yang telah anda perbuat, dan kedepannya, mohon dapat dipikirkan terlebih dahulu apa yang anda akan ucapkan agar ucapan-ucapan yang akan anda keluarkan betul-betul bermanfaat, dan bukansebaliknya. Dan mungkin bisa belajar lebih banyak lagi tentang nilai-nilai keIslaman, karena Islam banyak mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan. Aturan-aturan dalam Islam yang dilaksanakan, haruslah mengandung nilai-nilai kebajikan, bukan melulu berada dalam ranah ritual semata, termasuk fikihnya. Dan kamipun yakin, jika saja almarhum Ustadz Jefri masih hidup dan melihat istrinya diperlakukan demikian, tentu beliau akan menangis sedalam-dalamnya dan akan menentang perlakuan yang zolim terhadap keluarganya tersebut. Mbak Pipik, kami cukup prihatin dengan apa yang dialami oleh mbak Pipik dan keluarga, kami cuma berharap mbak Pipik diberikan ketabahan, kesabaran didalam menghadapi masalah ini serta cobaan hidup lainnya. Tapi, kami salut dengan bagaimana mbak Pipik merespon masalah ini tanpa emosi (beda dengan dari pihak si Ustadz itu yang meledak-ledak). Kami juga berharap agar anak-anak tetap dapat diberikan pengetahuan tentang kesantunan, termasuk memperlakukan pak De-nya dengan santun, walau perlakuannya terhadap mbak Pipik dan anak-anak seperti itu. Insya Allah, di masa depan, Ustadz seperti Aswan ini yang akan belajar tentang 'behaviour' dan 'attitude' kepada mbak Pipik. Doa kami dari jauh. Semoga bermanfaat. [caption id="attachment_272812" align="aligncenter" width="285" caption="Makam Uje setelah dipugar"][/caption] [caption id="attachment_272813" align="aligncenter" width="285" caption="Makam Uje sebelum dipugar"]

13821522511290386255
13821522511290386255
[/caption] sumber foto: - www.tribunnews.com - www.palembang.tribunnews.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun