Pemilu presiden tanggal, 9 Juli 2014 tinggal menghitung hari lagi. Dua kandidat capres dan cawapres telah bersiap maju dalam pemilu yang akan digelar bulan Juli besok. Dari partai PDIP telah mengusung Jokowi sebagai calon presiden dan Jusuf Kalla sebagai wakilnya sedangkan dari partai Gerindra juga telah mengusung Prabowo sebagai calon presiden dan Hatta Rajasa sebagai wakilnya. Keduanya di pastikan bakal bersaing untuk memenangakan pemilu presiden tahun ini.
Jika melihat perolehan suara hasil pada pemilu legislatif 9 April 2014 yang lalu. PDIP memang berhasil memperoleh suara terbanyak yaitu sekitar 18,95 persen sedangkan dari partai Gerindara sekitar 11,81 persen. Keberhasilan PDIP memperoleh suara terbanyak tahun ini tidak terlepas dari adanya peran seorang Jokowi. Jokowi dianggap mampu membuat perolehan suara dalam pemilu legislatif mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Pemilu presiden tahun ini dipastikan bakal berlangsung seru mengingat hanya diikuti oleh dua kandidat capres dan cawapres dari PDIP dan Gerindra. Dari masing-masing Capres dan cawapres memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berdasarkan hasil survei yang dihimpun oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Pasangan Jokowi-JK dianggap publik merupakan pasangan capres dan cawapres yang paling dekat dengan rakyat. Hal ini terlihat saat jokowi menjabat walikota solo dan gubernur jakarta. Beliau kerap melakukan blusukan untuk mendengarkan keluhan-keluhan dari rakyatnya. Disamping itu juga pasangan Jokowi-JK dianggap sebagai pasangan yang paling jujur jika dibandingkan dengan pasangan Prabowo-Hatta.
Sedangkan jika melihat dari pasangan Prabowo-Hatta, pasangan capres dan cawapres ini dianggap oleh masyarakat merupakan pasangan yang cerdas dan tegas jika dibandingkan dengan Jokowi-JK. Selain itu juga sebagai mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Prabowo lebih dianggap mempunyai pengalaman dalam pemerintahan yang baik dan bisa mengangkat citra Indonesia di mata dunia.
Mengenai siapa yang menang dalam pilpres 9 juli 2014 mendatangkita semua belum mengetahui, karena setiap warga negara mempunyai kriteria tersendiri mengenai calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih. Sebagai warga negara yang baik, kita tidak boleh menyia-nyiakan hak pilih kita alias golput. Karena dengan memilih calon presiden dan calon wakil presiden kita sudah ikut berpartisipasi dalam menentukan nasib bangsa Indonesia kedepan.
Disamping itu pula kita dapat mengawasi jalannya pemilu agar tidak terjadi berbagai pelanggaran yang merugikan salah satu parpol peserta pemilu. Dengan menerapkan asas-asas pemilu yang jujur, adil, langsung, umum bebas dan rahasia, pemilu yang demokratis dan transparan akan dapat dengan mudah diwujudkan.
