Mohon tunggu...
joki marpaung
joki marpaung Mohon Tunggu... karyawan swasta -

...senang mengamat-amati, kemudian direnungkan, kemudian ditulis...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Glee - Pilot (1)

2 November 2010   11:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apakah ada yang mengetahui atau pernah menyaksikan film serial TV Glee? Bagaimana respon anda setelah menyaksikan film serial TV tersebut? Di musim pertamanya, film ini menyabet 19 nominasi di ajang Emmy Award, 4 nominasi Golden Globe Award dimana memenangkan kategori Best Television Series—Musical or Comedy, dan berbagai nominasi dan penghargaan lainnya. Yup, film serial ini tergolong sukses di kehadiran perdananya di Amerika sana.

 

Pemirsa Indonesia dapat menyaksikan film serial ini melalui TV berlangganan. Tetapi film serial ini lagi jeda menunggu musim keduanya diluncurkan. Beruntung Global TV berhasil mendapatkan hak siarnya untuk wilayah Indonesia dan mulai ditayangkan setiap hari Sabtu dan Minggu jam 16.00 WIB.

 

Di negara asalnya sana, selain mendapat pujian, film serial ini juga tak luput dari kritikan, terutama dari kalangan Kristen konservatif di Amerika sana. Karena kalau diperhatikan secara detil, maka apa yang ingin dimunculkan melalui film ini banyak mengandung paham-paham/nilai-nilai pengajaran new age. Apa  itu new age? Maaf, kali ini saya mengenyampingkannya, karena memang tidak menjadi fokus dalam tulisan saya kali ini.

 

Melalui tulisan yang (akan) saya buat ini, saya tertarik untuk membagikan hal-hal apa saja yang saya pelajari ketika menyaksikan film Glee episode demi episodenya. Akan menjadi tulisan yang bersambung dan pastinya banyak sekali, ada 16 episode, tetapi tentunya semoga sesuai dengan apa yang saya rasakan ketika menyaksikan tiap episodenya, yaitu menjadi suatu pembelajaran dan tentunya inspirasi dalam menjalani hidup dan juga dalam memaknai hidup yang hanya sekali ini.

 

Di episode pertamanya, problema yang ditampilkan adalah tentang tujuan hidup, bagi saya pribadi. Dan ini nampak dengan kuat dalam tokoh sang pelatih, Mr. Will, dan Finn, sang pemain “american footbal”. Pernahkan anda merasa seperti berada di persimpangan jalan? Berada di persimpangan yang bisa merubah arah hidup anda selamanya, dan bahkan juga arah hidup orang lain yang dekat dengan anda? Dimana jikalau anda melakukan salah pilih, maka penyesalan tak bertara akan muncul dan mengahantui hingga ajal menjemput.

 

Fiuh...yup, memang sungguh sangat berat sekali, tetapi itulah yang dialami oleh Mr. Will dan juga Finn. Dua tokoh ini merepresentasikan bagaimana problema dan dilema yang serupa banyak ditemui bahkan menghantui kita selama ini.

 

Mr. Will sebagai perwakilan pihak yang lebih senior (baca: tua :p) mengalami dilema pilihan antara hal yang dia sukai dengan realita yang harus dia hadapi. Sangat jelas, passion/hasrat terdalam dia ada di klub Glee, ada di menyanyi, ada di sekolah itu sebagai guru, bukan sebagai seorang akuntan. Tapi apa daya, penghasilan guru juga tak seberapa, apalagi ditambah dengan sifat isterinya yang senang berbelanja, dan ternyata di tengah episode pertama ini, Mr. Will dikejutkan dengan berita bahwa isterinya akhirnya mengandung bayi pertama mereka setelah 5 tahun pernikahan. Bayi yang selama ini sangat mereka nantikan.

 

Kalau terus bertahan di sekolah sebagai guru dan pelatih Glee, selain gaji yang kecil, maka tiap bulannya dia harus mengeluarkan biaya rutin US $60 untuk operasional Glee. Walau mengambil jam mengajar ekstra, mengajar kelas hukuman, tetap belum mencukupi kebutuhan dia dengan isterinya, dan terlebih lagi bayi yang tiba-tiba muncul ini. Walau maaf harus saya bocorkan sejak tulisan ini, bahwa berita bayi yang dikandung isterinya itu hanya bohong belaka/karangan isterinya agar Mr. Will mau menjadi akuntan dan meninggalkan profesi guru dan pelatih klub Glee.

 

Mr. Will jelas bingung, ada bayi yang harus diperhatikan di satu sisi. Sedang, di sisi yang lain ada klub Glee yang sangat dia sukai, nikmati, dan inginkan dengan sangat lebih dari apa pun.

 

Finn, merepresantisakan generasi muda, dimana tekanan dari peer group-nya begitu menguasai dia, apalagi dengan status dia sebagai pemain handal klub football di sekolahnya, dimana itu berarti dia harus tampil keren dan juga menguasai sekolahnya melalui menyiksa setiap anak cupu yang ada.

 

Satu sisi jelas dia sangat menyukai menyanyi melalui bentukan latar belakangnya, tetapi di sisi lain, dia berhadapan dengan teman-teman football-nya yang sangat membenci klub Glee, yang jelas-jelas sangat tidak jantan sekali bagi anak football. Memang pada awalnya Finn dijebak oleh Mr. Will sehingga masuk ke klub Glee, tapi tak bisa dipungkiri bahwa Finn memang sangat menyukai bernyayi. Tetapi nampaknya dia harus memilih antara kesukaannya dalam hal menyanyi atau teman-teman keren dan jantannya di tim football.

 

Kadang itulah realita hidup, kita diperhadapkan pada pilihan yang kita suka dengan sangat dan pilihan realita hidup. Kita jelas butuh uang, kita sangat suka akan ketenaran/diperhatikan banyak orang, tetapi kadang itu bukanlah hal yang kita senangi dengan sangat. Jiwa/semangat/passion kita tidak ada di sana, tetapi ada di menyanyi (Finn) dan mengajar (Mr. Will).

 

Menjadi ciri khas Glee, maka akan ada lagu-lagu yang menjadi tema di tiap episodenya. Dan di episode pertama ini, lagu temanya menjadi lagu utama film serial Glee, yaitu Don’t Stop Believing yang dinyanyikan oleh Journey. Dan lagu inilah yang menjadi pemotivasi Mr. Will dan Finn dalam memutuskan untuk memilih apa yang mereka sukai dengan sangat, apa yang menjadi passion terdalam mereka, dari pada uang/pekerjaan yang lebih baik atau teman-teman peer group yang dapat memberikan ketenaran/kejayaan/tingkat sosial yang sangat baik.

 

“Cintailah apa yang kau kerjakan, dan kerjakanlah apa yang kau cintai,” slogan tersebut nampaknya yang menjadi pilihan Mr. Will dan Finn. Semua kekayaan, kejayaan, ketenaran mereka sisihkan untuk pilihan yang benar-benar memuaskan mereka dengan sangat, walau ketidak jelasan pastinya juga menanti di dalam pilihan mereka, sesuai lagu tema di episode ini, don’t stop believing, hold on to that feeling.

 

Selamat menentukan tujuan hidup anda, tujuan hidup dimana anda akan merasa benar-benar hidup ketika memilih dan menekuninya.

 

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun