Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Lepas di China Report ASEAN

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peking atau Beijing?

8 Juli 2017   23:07 Diperbarui: 9 Juli 2017   06:30 3589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
blog.beijingholiday.com

Kata Peking tentunya sangat familiar di telinga kita, terlebih apabila mendengar bebek peking, manusia Peking, Universitas Peking, dan opera peking. Selain Peking, kita juga tahu Beijing sebagai ibukota Tiongkok. Sebagian orang masih menganggap Peking dan Beijing mengacu pada arti yang berbeda. Perhatikan dua kalimat berikut :

"Saya bosan makan bebek peking karena saya sudah lama tinggal di Beijing"

"Di Beijing saya kuliah di Universitas Peking "

Apakah Beijing dan Peking memiliki arti yang berbeda ?. Faktanya, Peking dan Beijing memiliki arti yang sama, yaitu ibukota Tiongkok. Tulisan singkat ini adalah tanggapan dari pertanyaan yang berulang kali ditanyakan ketika menemani tamu dari Indonesia yang sedang berkegiatan di Beijing. Ketika mereka menanyakan apa perbedaan Beijing dan Peking maka akan saya jawab keduanya berarti sama, namun terdapat perbedaan pengucapan.

Perkembangan karakter Hanzi secara historis
Perkembangan karakter Hanzi secara historis
Bahasa Mandarin tidak menggunakan sistem huruf latin, melainkan karakter hanzi yang merupakan logogram. Logogram merupakan sistem tulisan tertua di dunia sebagaimana hieroglif (tulisan kuno Mesir)  termasuk di dalamnya. Di dalam logogram setiap karakter merepresentasikan gambar yang berkaitan dengan maknanya. Berbeda dengan huruf latin yang merupakan phonogram sebagaimana merepresentasikan bunyi, karakter hanzi tidak menunjukkan pengucapannya. Oleh karena itu, terkait pengucapan karakter hanzi pastilah akan menemui kesulitan.

Kata Peking tidak terlepas dari penamaan yang dimunculkan oleh seorang misionaris berkebangsaan Perancis bernama Matteo Ricci pada abad ke-17. Dia adalah orang Eropa pertama yang pada tahun 1601 masuk ke Kota Terlarang (Forbidden City) atas undangan dari kaisar Wanli, kaisar ke 13 dinasti Ming. Matteo Ricci menyebut ibukota Tiongkok tersebut dengan Pechinum. 

Sementara itu di Perancis, seorang sejarawan Jesuit bernama Jean-Baptiste Du Halde mengumpulkan catatan-catatan dari misionaris tentang deskripsi geografi, sejarah, dan politik Tiongkok sehingga akhirnya terbitlah karya berjudul The General History of China. Kata Peking muncul pada buku The General History of China tahun 1735. Selain bukti tersebut, pengucapan Peking juga tidak terlepas dari dialek Nanjing yang sangat umum digunakan pada waktu itu, termasuk pedagang dari Hokkian, Kanton, serta Hakka. Oleh karena itu, kata Peking akhirnya digunakan untuk menyebut ibukota Tiongkok dalam bahasa Inggris.

Pengucapan Beijing baru muncul setelah ejaan Hanyu Pinyin disetujui pada tahun 1958. Hanyu Pinyin diciptakan oleh beberapa ahli bahasa mulai tahun 1950. Hanyu Pinyin merupakan pelatinan dari karakter hanzi untuk mempermudah pembelajaran, terutama bagaimana setiap karakter hanzi diucapkan. Selain itu, hanyu pinyin sangat memudahkan orang asing untuk mempelajari bahasa Mandarin. 

Setelah itu kata Beijing diadopsi perlahan oleh berbagai kantor surat kabar dan perwakilan pemerintah negara asing di Tiongkok. Mulai pada tahun 1979, penggunaan kata Beijing menjadi kewajiban bagi segala publikasi internasional. Majalah Peking Reviewkemudian diubah menjadi Beijing Review. pada tahun 1986, media The New York Times juga mengganti penggunaan Peking menjadi Beijing. Pengucapan Beijing juga dirasa lebih dekat dengan karakter serta artinya daripada Peking.

Karakter Hanzi berbunyi Beijing
Karakter Hanzi berbunyi Beijing
Beijing berasal dari dua hanzi yang berbunyi bei3 dan jing1. Bei3 berarti utara dan jing1 berati ibukota. Beijing berarti ibukota yang terletak di utara. Secara historis, ibukota Tiongkok telah berpindah beberapa kali sebelumnya. Bagaimanapun kata Peking juga masih diucapkan oleh penutur bahasa Jerman, Perancis (Pekin), dan Italia (Pechino). Bahkan bandara internasional Beijing juga ditulis dengan tiga huruf, yakni PEK. Perbedaan pengucapan seperti pengucapan Beijing dan Peking juga terdapat pada pengucapan Nanjing dan Nanking. Selain itu, kita pun juga mendengar kota Munich dan Muenchen ataupun Roma dan Rome. Oleh karena itu, tidak perlu bingung dengan kata Peking dan Beijing. Agar lebih mudah dipahami lebih baik gunakan saja kata Beijing. Adapun untuk kata Peking dapat digunakan pada nama yang sudah paten seperti bebek peking, Universitas Peking, opera peking, dan lain-lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun