Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film "Inferno", Bukan Karya Terbaik Ron Howard

18 November 2017   20:14 Diperbarui: 18 November 2017   20:22 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah dua novel laris Dan Brown yang diangkat ke layar lebar oleh Hollywood. Sebelumnya ada The Da Vinci Code yang mengundang kontroversi serta Angels & Demons yang juga tayang pada tahun 2009 lalu.

Kali ini novel Inferno juga bisa dinikmati versi layar lebar-nya. Ron Howard masih didampuk menjadi sutradara dan Tom Hanks masih berperan sebagai Robert Langdon yang merupakan karakter utama dalam novel.

Film ini menceritakan bagaimana Robert Langdon (Tom Hanks) yang merupakan pakar simbol musti memecahkan teka-teki untuk menyelamatkan bumi. Dikisahkan ada Bertrand Zobrist (Ben Foster) yang memilih cara radikal menyebarkan virus  agar populasi dunia berkurang.

Bagi Zobrist, memusnahkan setengah dari populasi manusia adalah jalan terbaik untuk kehidupan manusia. Zobrist menganggap manusia akan punah dalam kurun waktu dekat karena kelebihan populasi. Sehingga jalan terbaik adalah menyebarkan virus tersebut.

Robert Langdon yang hanyalah akademisi musti ikut dalam pencarian virus tersebut. Dimulai lewat hilang ingatan, Robert ditemani oleh  seorang dokter muda Sienna Brooks (Felicity Jones) dan menjadi buronan beberapa pihak terkait. Mulai dari Badan WHO yang ingin menjinakan virus dan beberapa pihak lain yang juga memiliki kepentingan.

Seperti Novel Angels & Demons, plot cerita berjalan menit demi menit untuk membangun ketegangan yang ada. Nilai jualnya kali ini, Robert Langdon musti memecahkan teka-teki lewat simbil dengan status buronan yang melekat pada dirinya. Berbeda dalam Angels & Demons yang didukung oihak berwajib dan melindungi dirinya.

Sayangnya, bagi beberapa pembaca novel Inferno, ada beberapa bagian dalam novel yang berubah total dalam film Inferno. Meskipun dalam Angels & Demons juga terjadi beberapa perubahan cerita, namun penulis skenario membuat perubahan total di ending film yang justru mengurangi esensi cerita dari Inferno.

Penulis skenario Davis Koepp bisa dibilang gagal membangun ketegangan yang ada dalam novel imajinasi Dan Brown. Rasa mencekam tidak hadir dalam film Inferno seperti dalam novel. Adegan-adegan juga tidak begitu detail saat Robert Langdom memecahkan teka-teki dari setiap simbol yang hadir dalam film. Justru adegan kejar-kejaran jauh lebih ditekankan selama film berlangsung 121 menit.

Twist film Inferno hampir dikatakan begitu hambar dan sangat gampang tertebak dalam film. Siapa yang menjadi musuh dan siapa yang menjadi lawan terlalu gampang untuk diketahui. Sehingga twist menarik yang menjadi salah satu hidangan menu film Inferno menjadi biasa-biasa saja.

Tom Hanks yang berperan sebagai Robert Langdon tetaplah tampil memukau. Gaya Robert Langdon di film The Da Vinci Code serta Angels & Demons tetap dimainkan Tom Hanks lewat akting-akting brilian-nya. Namun, yang perlu mendapatkan kredit lebih adalah aktor Irffan Khan yang berperan sebagai Harry Sims. Irffan Khan tampil dingin dan mumpuni sesuai karakternya di novel Inferno.

Kegagalan skenario cerita, nampaknya berdampak kepada Ron Howard yang membesut film ini. Meski berhasil menampilkan imajinasi alam neraka (inferno) lewat visual-visual yang hadir di beberapa adegan, namun tidak cukup membantu keseluruhan kualitas film Inferno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun