Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Haminjon, Getah "Emas" dari Toba yang Kian Dilupakan

21 November 2015   15:59 Diperbarui: 21 November 2015   15:59 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Getah haminjon"][/caption]

Kemenyan (haminjon) toba dalam binomial nomenklature adalah Styrax sumatrana. Tanaman ini menghasilkan getah dan tumbuh subur di hutan kebun masyarakat di sekitar daerah tapanuli. Tanaman haminjon jaman dahulu merupakan komoditas unggulan dan menjadi faporit petani di tanah toba. Haminjon ditanam dalam hutan alam oleh masyarakat, dan pada umur 8 tahun setelah tanam baru bisa disadap.

Menyadap getah haminjon tidak sama dengan menyadap getah karet. Pertama-tama, pohon haminjon dibersihkan dari kotoran seperti lumut dan kulit luar haminjon yang telah mati. Pembersihan pokok dengan alat bantu "guris". Guris terbuat dari lempengan besi yang kedua ujungnya disatukan sehingga terbentuk seperti ellips. Setelah batang pohon haminjon bersih barulah kemudian kulitnya disadap dengan menggunakan "sugi", sepeti pahat. Sugi ditancapkan ke kulit haminjon kemudian pahat dibelokkan sehingga kambium terpisah dari batang, akan tetapi kulit masih tetap menempel pada batang. Dan terakhir ahat ditarik, kemudian bekas kelit yang di pahat tadi ditumbuk 5-8 kali drngan bagian belakang pahat. Demikian terus dibuat dengan jarak 50--60 cm. Dalam satu batang umumnya dibuat 3 baris. Penyadapan haminjon tidak bisa setiap saat dilakukan. Penyadapan dapat dilakukan saat haminjon berganti daun, saat daunnya yang telah gugur kembali rimbun dan tumbuh segar, saat itulah dilakukan penyadapan.

[caption caption="Pohon haminjon yang telah panen, sember poto horasbali.bogspot.com"]

[/caption]

Getah haminjon bisa dipanen kira-kira 6 bulan setelah penyadapan. Getah haminjon diambil menggunakan "pangarit". Getah haminjon masih menempel pada kulit bagian dalam, sehingga pemanenan akan membuay luka menganga pada batang haminjon. Karena penen getah masih ikut seta dengan kulit, maka sehabis panen masih afa perlakuan pasca panen. Pasca panen, getah dipisahkan dari kulit dan dibersihkan dari sampah, pemisahan getah dilaakukan dengan menggunakan pangarit. Setelah bersih barulah getah haminjon siap untuk dipasarkan.

Pada saat ini, pamor getah haminjon kian meredup. Generasi sekarang yang tinhgal di bonapasogit (toba sekitar) cenderung enggan melanjutkan pembudidyaan haminjon. Padahal, jaman dulu, orang tua yang menyekolahkan anaknya akan kesulitan, jika kebun haminjon mereka tidak punya. Sedangkan yang memiliki kebun haminjon yang luas, akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Saat ini nilai nual jaminjon sangat menarik, akan tetapi akibat telah banyak ditinggalkan dan sudah banyak yang tidak terurus lagi, maka keberadaan tanaman haminjon kian hari kian terpinggirkan.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun