Mohon tunggu...
Johny Marsindang
Johny Marsindang Mohon Tunggu... pengamat kebijakan publik -

Koordinator jaringan advokasi pangan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Selamat Datang "Nakhoda" Baru Bulog

2 Mei 2018   15:15 Diperbarui: 12 Mei 2018   17:09 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak diterimanya Surat Keputusan pemberhentian Djarot Kusumayakti sebagai DIRUT BULOG pada tanggal 27 Apr 2018, maka BUWAS resmi menjadi Dirut BULOG yg baru. Publik mafhum bahwa beliau adalah mantan Kepala Badan Nasional Narkotika yang sepak terjangnya sangat ditakuti oleh Mafia atau Gembong Narkoba. Publik masih bertanya-tanya apa kompetensinya seorang Jenderal purnawirawan polisi bisa menjadi nakhoda BULOG yang baru. 

Secara eksplisit, pemerintah bermaksud ingin memberantas atau membongkar mafia pangan yang sejak tiga bulan terakhir tetap mempermainkan harga beras yang masih di level tetap tinggi. Berdasarkan data operasional penyaluran BULOG, sudah digelontorkan beras sejumlah 1,2 juta ton untuk keperluan stabilisasi harga. Menurut Agus Saifullah seorang pengamat kebijakan perberasan bahwa angka itu merupakan suatu jumlah yang cukup besar sepanjang sejarah sejak krisis tahun 1997.

Akankah BULOG di bawah Buwas, panggilan akrab Budi Waseso, akan menjadi lebih baik sangat tergantung dari informasi internal BULOG.

Meski berlatar belakang kepolisian, Direktur Utama yang baru Perum BULOG, Budi Waseso diingatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Perum BULOG bukan instansi kementerian yang memiliki kewenangan seperti Regulator, melainkan hanyalah bertindak sebagai Operator. Karena itu, beberapa pengamat menganjurkan hal pertama yang harus dilakukan Budi Waseso (Buwas) ialah duduk bersama dengan para Regulator dan menyamakan data dan persepsi mengenai pangan.

Setelah duduk bersama, diharapkan akan muncul pemahaman yang sama dan kemudian bergerak dengan cara yang sama pula dalam mengatasi persoalan pangan di Tanah Air.

 "Yang jelas beliau (Buwas) perlu menggali informasi sebanyak-banyaknya, terutama dari kalangan internal BULOG kemudian ditambah pelaku (praktisi perberasan, pedagang, Asosiasi, akademisi dan  stakeholder - pemangku kepentingan lainnya.   

Bahwa pemberantasan mafia pangan seperti yang disebutkan Buwas sejatinya tugas kepolisian, sedangkan BULOG bertugas menjaga situasi tetap adil bagi seluruh pihak dan mengamankan stok (cadangan) pangan untuk kepentingan masyarakat, sesuai tugas pemerintah. Kalau terbukti ada mafia pangan, ya silakan ditindak dengan sesuai prosedur dan tanpa pandang bulu.

Di sisi lain,  pergantian pimpinan BULOG walau ditenggarai akibat lambannya BUMN itu mengefektifkan penyaluran beras ke masyarakat. Bahkan sebagai langkah antisipasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia telah meminta 35 ribu agen bank yang tergabung dalam program Laku Pandai terlibat aktif menjual beras 5 kilogram sesuai harga eceran tertinggi. Ini juga apakah efektif ?.

Dari aspek manajemen, perombakan direksi di Perum BULOG merupakan salah satu bentuk penyegaran manajemen perusahaan untuk memperkuat perannya sebagai stabilisator harga pangan dan bahan pangan lainnya di luar beras dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. Pemerintah terus mendorong kestabilan harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya menjelang bulan Ramadan dan Lebaran 2018.

Oleh karena itu, pergantian direksi Bulog diharapkan mampu mendorong upaya pemerintah dalam stabilisasi harga dan penyediaan kebutuhan pangan bagi masyarakat,terutama dalam hari-hari besar keagamaan. Semoga 'Nakhoda' baru BULOG bisa membawa BUMN itu menjadi lebih baik. Selama bekerja Jenderal, karyamu dinanti masyarakat Indonesia (Koordinator Jaringan Advokasi Pangan Indonesia -JapIndo).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun