Mohon tunggu...
John Berek
John Berek Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi apa yang ditulis akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Makhluk Astral Itu Menampakkan Diri

30 Oktober 2021   15:14 Diperbarui: 30 Oktober 2021   15:19 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kumparan.com

Di jaman milenial ini masih banyak masyarakat yang masih percaya akan alam gaib dan makhluk halus/astral, namun tidak sedikit juga sudah tidak percaya akan hal ini. Selain itu tidak sedikit orang yang mempunyai pengalaman melihat atau merasakan kehadiran dari makhluk halus/astral.

Ruang kerja saya berada dilantai empat. Di lantai empat ini hanya terdapat  tiga ruang kerja ditambah dua kamar toilet masing-masing satu toilet untuk wanita dan satu toilet untuk pria. Ruang kerja saya berada di tengah.

Siang hari di bulan Maret 2021 sekitar pukul 11.30 Wita saya merasa perut saya terasa kosong yang pertanda bahwa perut saya minta untuk segera diisi, sehingga saya harus turun ke lantai dasar menggunakan tangga manual untuk mencari makanan untuk mengganjal perut yang sudah keroncong, maklum karena di kantor kami tidak tersedia elevator, sehingga jantung kami semua sehat.

Ketika saya berjalan melintasi depan ruangan yang disamping menuju tangga. Saya melihat teman saya yang kebetulan seorang ibu sedang bersama seorang tamu. 

Tamu tersebut adalah seorang wanita muda berparas cantik, kulit kuning langsat, memakai rok hitam dan baju kemeja berwarna kuning krem, dengan potongan rambut lurus sampai dibahu, duduk menyilangkan kaki dengan tas warna hitam diletakkan di atas pangkuannya menutupi perut. 

Namun cara duduknya agak lain karena mereka tidak duduk berhadapan namun si tamu duduk agak menyamping. Sambil berjalan turun ke lantai bawah, saya merasa penasaran dengan si tamu tadi. 

Untuk membunuh rasa penasaran saya, sesampainya di lantai bawah, saya menunggu sang tamu tersebut. Namun yang ditungu tak kunjung datang, malah yang datang adalah si ibu yang berada di samping ruangan saya yang datang sendirian.

Saya bertanya kepada si ibu, "siapa yang duduk bersama ibu di ruangan?"

Si ibu menjawab bahwa "tak ada seorangpun atau tamu yang bersama dengannya dalam ruangan".

Jawaban dari si ibu membuat saya kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun