Mohon tunggu...
John Berek
John Berek Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi apa yang ditulis akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita di Ujung Koridor

18 Mei 2021   10:53 Diperbarui: 18 Mei 2021   11:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : bukalapak.com

Tok-tak.... tok-tak, terdengar bunyi hentakkan sepatu yang sedang melintasi koridor kantor. Suara itu semakin lama semakin kuat kedengarannya yang menandakan bahwa empunya bunyi sepatu sedang berjalan ke arah ku. Tiba-tiba tanpa ku sadari si pemilik bunyi tersebut sudah berdiri di depan ku sambil menyapa "selamat pagi". 

Sejenak ku terpana dan memperhatikannya dari ujung kaki hingga ujung rambut sampai lupa membalas sapaannya. Tuhan, mengapa engkau mengirim bidadari di pagi ini? 

Gumanku dalam hati. Seorang wanita berkaki belalang putih mulus dibaluti dengan sepatu merk Cristian Louboutin, mengenakan rok hitam ukuran di atas lutut, berkemeja ketat garis-garis biru merah dengan kancing bagian atas dilepas sehingga menampakkan warna kulitnya yang putih disekitar dadanya, bibirnya dilapisi dengan lipstik merk reflon warna merah mudah, memakai kacamata merk Gucci diatas hidungnya yang mancung, rambutnya sebahu dilepas terurai dengan sedikit ponis yang jatuh di keningnya. Ku balas menyapanya "selamat pagi cantik" sambil berlalu ke arah yang berlawanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun