Mohon tunggu...
Johansen Silalahi
Johansen Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - PEH

Saya adalah seorang masyarakat biasa yang menyukai problem-problem sosial, politik, lingkungan, kehutanan. Semoga bisa berbuat kebajikan kepada siapapun. Horas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebaran di Banjarbaru, Kalimantan Selatan

23 Mei 2020   23:34 Diperbarui: 23 Mei 2020   23:40 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : https://mataram.tribunnews.com/amp/2020/05/20/kumpulan-ucapan-selamat-idul-fitri-1441-h-2020-bahasa-indonesia-inggris-share-di-whatsapp

Cerita lebaran kali ini adalah pengalaman hidup saya ketika merantau ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sampai dengan awal 2012. Terus terang dari seluruh provinsi yang ada di Pulau Kalimantan, hanya Kalimantan Selatan lah yang belum pernah saya kunjungi. Kalimantan Timur sampai ke Tarakan sudah saya jalani ketika mahasiswa kala itu, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah ketika kerja dan mahasiswa di perusahaan perkebunan bahkan sampai ke Entikong yang berbatasan dengan Malaysia. Kalimantan Timur juga dikunjungi ketika kuliah dan mahasiswa. Tetapi di Kalimantan Selatan lah yang berkesan saya merayakan lebaran tepatnya pada tahun 2010 sampai dengan awal 2012.  Saya bekerja di Kalsel, Banjarbaru sekitar Juni 2010 sampai dengan Januari 2012. 

Lebaran saat itu sangat terasa di Kalimantan Selatan terutama saat masa puasa. Di Banjarbaru, bulan puasa jarang kita temukan warung yang buka karena adanya peraturan daerah yang tidak mengizinkan warung buka saat bulan puasa. Walaupun saya tidak puasa, keluarga saya sangat baik saat itu terlebih keluarga yang semarga dengan saya. Saat itu saya sangat aktif di perkumpulan marga di Banjarbaru sehingga saya tidak khawatir merantau di Kalsel. Saat bulan puasa, biasanya keluarga mengajak saya makan siang di rumah mereka karena mereka tahu bahwa warung tidak ada yang buka siang hari di Banjarbaru. Kalau saat sahur biasanya saya sama dengan teman kantor saya atau minta tolong dibungkuskan oleh beliau untuk saya makan saat pagi sedangkan malam saya dapat beli di warung. Begitulah hampir satu bulan saya lalui suasana lebaran atau bulan puasa di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Keunikan Banjarbaru setiap bulan puasa adalah, adanya pasar wadai yang menjajakan aneka kue khas Banjar, Kalimantan Selatan. Kue-kue dan makanan khas Banjar bagi saya unik karena rasanya yang sangat unik dan lezat. Pasar wadai biasanya diadakan oleh masyarakat beserta pemerintah setempat setiap menjelang ramadan dan biasanya berdurasi hampir satu bulan. Setiap sore saya sempatkam mengunjungi pasar wadai bareng teman saya untuk bahan berbuka kami. 

Saat Hari Idul Fitri jatuh, saya mengunjungi satu persatu rumah teman sekantor saya dengan sendiri saja karena kebetulan teman kantor saya merayakan lebaran di kampungnya (Yogyakarta). Pengalaman kuliah di Yogyakarta menempa saya harus cepat berbaur, beradaptasi dan bertoleransi yang tinggi. Dapat dipastikan banyak rumah teman kantor yang saya kunjungi saat lebaran tersebut. Saya disuguhkan aneka kue lebaran, ketupat, soto banjar, air Zamzam, kurma dan lain-lain. Karena banyak nya rumah yang saya kunjungi, dapat dipastikan saya sungguh kenyang saat itu dan malamnya saya diberi bungkusan oleh teman kantor saya untuk di makan besoknya. Saya sangat terharu saat itu dimana posisi saya di rantau tanpa orangtua, banyak teman yang perhatian kepada saya. Prinsip saya saat itu, teman kantor saya adalah keluarga saya juga maka saya sebisa mungkin harus mengunjungi dan bersilahturahmi kepada mereka. Kali ini berbeda suasana lebarannya karena ketika di Yogyakarta, suasana lebaran sangat sepi karena banyaknya mahasiswa-mahasiswa yang pulang ke daerah asal mereka. Biasanya di Yogyakarta merayakan lebaran dengan ibu kost atau teman yang domisili Yogyakarta. Di Banjarbaru sungguh berbeda, suasana lebaran sangat terasa karena cukup ramai . Disinilah letak perbedaa  dari suasana lebaran yang saya alami selama hidup saya. Saya sangat merindukan suasana lebaran di Banjarbaru, semoga ada waktu untuk bernostalgia kesana lagi. Buat Bapak/Ibu kompasianer dan Umat Muslim, saya dan keluarga mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah." Semoga semakin dilimpahkan berkat dan anugerah oleh Tuhan YME kepada Bapak dan Ibu beserta keluarga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun