Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pemecatan Patrick Kluivert Jangan Sekadar Reaksi Sesaat

18 Oktober 2025   01:09 Diperbarui: 19 Oktober 2025   00:26 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patrick Kluivert dan staf pelatih Timnas Indonesia (Sumber: Instagram @dennylandzaat) 

Enam hari setelah terkuburnya mimpi 287 rakyat Indonesia untuk menyaksikan Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026 karier Patrick Kluivert pun berakhir.  Pelatih Timnas Indonesia itu dipecat bersamaan dengan tim pelatihan lainnya.

Dari laman resmi PSSI, Kamis (16/10/2025) disebutkan, Patrick Kluivert dan tim kepelatihan Timnas Indonesia menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama.

"Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan."

Hal ini termasuk oleh pelatih Timnas Indonesia di level senior, U23, dan . Tadinya, tim kepelatihan skuad Garuda terikat kerja sama kontrak berdurasi dua tahun setelah kedatangan Kluivert diumumkan pada Januari 2025.

Indonesia tersingkir setelah kalah 0-1 dari Irak, Minggu (12/10/2025) dini hari dalam pertandingan menentukan di King Abdullah Sports City. Tiga hari sebelumnya, di tempat yang sama, timnas Indonesia kalah dramatis 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi .

Gelombang kekecewaan pun menyeruak. PSSI dan Kluivert menjadi sorotan. Tim pelatihan Kluivert yang disebut oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga sebagai yang terbaik  sepanjang sejarah skuad Garuda membuyarkan mimpi itu.

Sepak bola di Indonesia adalah urat nadi emosional jutaan orang. Gagalnya tim di momen besar menimbulkan perasaan sedih, malu, dan "ditipu" secara kolektif, mirip duka singkat tapi intens. (efek: mood nasional turun, obrolan sehari-hari ramai membahas kegagalan).

Bagi banyak suporter, tim nasional adalah simbol kebanggaan. Kegagalan besar bisa memicu rasa malu kolektif, terutama ketika harapan besar sudah terbangun (seperti harapan lolos Piala Dunia untuk pertama kali).

Emosi publik makin terpantik saat melihat Kluivert dan staf pelatih duduk saja di bench pemain seelah pertandingan usai. Mereka tidak ikut Bersama para pemain menghampiri suporter, menyapa dan meminta maaf atas kegagalan ke Piala Dunia.

Kluivert yang mantan pelatih Timnas Carascao bahkan langsung pulang ke Belanda. Bukannya ke Indonesia meminta maaf di depan media. Tindakan yang dinilai pengecut.

Ketidakpastian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun