Apa itu Filsafat?
   Secara bahasa, filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan (philosophia),Â
    Menurut Prof. Dr. Notonagoro , Filsafat adalah pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam sampai pada hakikatnya, dengan menggunakan akal budi untuk mencari kebenaran sejati.Â
    Menurut Immanuel Kant, Filsafat adalah ilmu yang menjadi dasar dari segala pengetahuan manusia, mencakup apa yang dapat diketahui dan bagaimana manusia harus hidup.Â
    Oleh karena itu, filsafat adalah cara berpikir mendalam, kritis, dan sistematis untuk mencari hakikat kebenaran, pengetahuan, dan nilai-nilai kehidupan,  selain itu filsafat adalah upaya manusia untuk memahami makna terdalam dari kehidupan, kebenaran, dan nilai-nilai dengan menggunakan akal budi. Ia mengajarkan kita untuk berpikir kritis, rasional, dan bijaksana dalam menghadapi segala persoalan hidup.Â
Pengertian Pancasila sebagai Filsafat
   Jadi, Pancasila sebagai filsafat berarti bahwa nilai-nilai Pancasila digunakan sebagai dasar berpikir dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam memahami kehidupan manusia, masyarakat, dan negara.Â
   Artinya, Pancasila bukan hanya menjadi sebuah ideologi politik, tapi juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dalam memahami kejadian di kehidupan sehari-hari, yang mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan negara. Nilai-nilai Pancasila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan menjadi dasar pandangan hidup, pedoman moral, dan arah berpikir bangsa Indonesia dalam segala aspek kehidupan.Â
Setiap sila memiliki makna yang saling berkaitan dan membentuk kesatuan sistem nilai yang utuhÂ
Makna Tiap Sila Secara Filsafat
1. Ketuhanan Yang Maha EsaÂ
       Mengandung pandangan bahwa manusia dan alam semesta bersumber dari Tuhan. Semua tindakan moral dan hukum harus berdasar nilai ketuhanan.Â
       Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki makna bahwa hakikat kehidupan manusia bersumber pada Tuhan sebagai asal segala keberadaan. Dalam pandangan filsafat, Tuhan adalah penyebab pertama atau kausa prima yang menjadi dasar bagi nilai moral, kebenaran, dan kehidupan manusia. Dengan demikian, setiap tindakan manusia harus berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan dan moral spiritual. Sila ini menempatkan manusia Indonesia sebagai makhluk yang tidak hanya hidup secara jasmani, tetapi juga rohani, serta menyadari bahwa segala sesuatu yang dilakukan di dunia pada akhirnya dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.Â
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
        Manusia dipandang sebagai makhluk bermartabat. Nilai ini menekankan penghormatan terhadap hak asasi dan kemanusiaan universal.